Saksi Tahanan Tewas Polres Empat Lawang Ungkap 11 Polisi Terlibat

Rekannya dipukul senjata laras panjang dan rambutnya dibakar

Palembang, IDN Times - Saksi kunci meninggalnya tahanan Polres Empat Lawang Ari Putra (28) akhirnya buka suara. ,BY (23) sebagai rekan korban menjelaskan, dirinya dan Ari sama-sama ditangkap saat malam hari. Keduanya tanpa pandang bulu disiksa oleh 11 orang anggota polisi sejak berada di mobil tahanan.

"Tidak ada percakapan, langsung digebuk dan dimasukkan ke mobil tahanan. Sesampainya di Polres, kami dipisah ruang. Saya lihat Ari digebuk juga," ungkap BY dalam kesaksiannya kepada awak media, Jumat (1/7/2022).

1. Korban Ari di interogasi enam polisi

Saksi Tahanan Tewas Polres Empat Lawang Ungkap 11 Polisi TerlibatIlustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Keduanya ditangkap oleh Polres Empat Lawang atas kasus percobaan pemerkosaan. Saat di ruang pemeriksaan, BY mendengar jika rekannya juga disiksa. Korban Ari diperiksa oleh enam orang polisi, sedangkan BY diperiksa lima orang polisi.

"Waktu ditangkap tidak ada yang ditanya, tapi langsung pukul. Rambut saya dibakar. Badan saya juga banyak memar. Setelah itu, saya digabungkan satu tempat dengan Ari. Saya melihat Ari sudah pingsan," beber dia.

Baca Juga: Keluarga Tahanan Tewas di Empat Lawang Laporkan Polisi

2. Saksi rasakan dan lihat korban dipukul dengan senjata

Saksi Tahanan Tewas Polres Empat Lawang Ungkap 11 Polisi TerlibatIlustrasi pengeroyokan (IDN Times/Sukma Shakti)

BY mengaku bisa bebas dari tahanan karena keluarga Ari mendatangi kantor Polisi. Keluarga korban memaksa mengeluarkan dirinya setelah mengetahui kabar Ari meninggal dunia dengan kondisi lebam di wajah dan kepala.

"Saya juga sempat melihat ada yang pukul Ari pakai senjata laras panjang. Saya juga kena pukul pakai itu," ungkap dia.

3. Orangtua korban melihat tubuh anaknya babak belur

Saksi Tahanan Tewas Polres Empat Lawang Ungkap 11 Polisi TerlibatIlustrasi aksi pengeroyokan (IDN Times/Sukma Shakti)

Orangtua korban Ari, Irsyan (57) mengatakan, pihak keluarga tak terima putranya tewas mengenaskan di dalam sel tahanan. Ia meminta Polda Sumsel untuk objektif dan memproses ke-11 polisi yang terlibat penyiksaan.

Irsyan menyatakan, anaknya dijemput oleh petugas kepolisian di rumah dalam keadaan sehat. Namun tak sampai 24 jam, anaknya sudah babak belur hingga dinyatakan meninggal dunia.

"Saya lihat rahangnya pecah, lehernya patah, rambut dibakar, terus badannya ada yang dinecis (staples). Saya lihat waktu memandikan jenazah," tutup dia.

Baca Juga: Petani Meninggal di Dalam Sel Diduga Dipukuli Tahanan Lain

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya