Mahasiswa UIN Raden Fatah Korban Kekerasan Saat Diksar Pilih Damai

Palembang, IDN Times - Kasus kekerasan terhadap mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang saat kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) berujung damai. Hal ini dibenarkan Kapolsek Gandus, AKP Wanda Dhira Bernard, saat menjadi penengah antara keluarga dengan mahasiswa.
“Perdamaiannya dilakukan Sabtu kemarin, sudah ada hitam di atas putih,” ungkap wanda, Senin (3/10/2022).
1. Ada dua laporan polisi masuk

Menurut Wanda, polisi tak bisa mencampuri dan mengarahkan kedua belah pihak untuk damai. Keputusan itu diambil oleh kedua pihak atas dasar inisiatif sendiri.
“Awalnya ada dua laporan yang masuk, pertama soal konsumsi dan kedua soal kekerasan,” jelas dia.
2. Polisi bantah menyuruh kedua belah pihak berdamai

Menurut Wanda, tim sempat diturunkan untuk menjemput korban usai ada permintaan dari pihak keluarga. Wanda merasa heran jika keluarga kembali mempermasalahkan kasus ini.
“Kalau tahu seperti ini kenapa kemarin harus damai? Kita juga tidak ada mengarahkan untuk damai,” tutup dia.
3. Korban ditelanjangi dan disundut rokok

Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang mengalami penyiksaan saat mengikuti Diksar Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK). Korban diketahui bernama APL, mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora angkatan 2021.
“Dia susah berjalan, kakinya pincang dan wajahnya bengkak akibat penyiksaan saat Diksar. Korban juga disundut dengan rokok. Lalu korban diduga ditelanjangi oleh sejumlah panitia,” ungkap rekan korban MRK.