Mahasiswa Tegaskan Massa Pembawa Molotov dan Sajam Adalah Penyusup

Sudah 170 orang yang ditangkap Polisi

Palembang, IDN Times - Humas Masa Aksi Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Untuk Rakyat Sumatra Selatan, Bagus Pratama, membantah jika 80 orang yang ditangkap Polisi merupakan bagian dari aksi menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law, Rabu (7/10/2020).  

Menurut Bagus, orang-orang yang ditangkap karena diduga membawa molotov dan senjata tajam (sajam) itu, merupakan provokator atau penyusup di dalam barisan peserta aksi.

"Sebanyak 80 orang yang diamankan itu bukan bagian dari kita. Dari awal kita berkomitmen untuk melakukan aksi damai," ujar Bagus di sela-sela demonstrasi di Simpang 5 DPRD Sumsel, Rabu (7/10/2020).

1. Aliansi mahasiswa klaim demo hari ini digagas damai

Mahasiswa Tegaskan Massa Pembawa Molotov dan Sajam Adalah PenyusupMimbar bebas mahasiswa di depan Gedung DPRD Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurutnya, aliansi yang digagas hari ini tidak ingin kejadian 24 September 2019 lalu terulang, saat mahasiswa terbelah dan bentrok dengan polisi. Bagus berujar, mereka telah menyiapkan aksi damai dengan tuntutan yang jelas.

"Kita buktikan jika aliansi kita tidak mudah terprovokasi. Jika ada yang ditangkap, itu bukan bagian kita. Tunjukkan Palembang juga bisa damai, tidak chaos," jelas dia.

Baca Juga: Oknum Pedemo Tolak UU Cipta Kerja di Palembang Bawa Molotov dan Sajam

2. Sudah 170 orang ditangkap oleh Polisi

Mahasiswa Tegaskan Massa Pembawa Molotov dan Sajam Adalah PenyusupRibuan massa mahasiswa se Sumsel lakukan demo (IDN Times/Rangga Erfizal)

Hingga demo berlangsung sampai pukul 15.00 WIB, Polisi terus menangkap oknum-oknum yang dianggap bukan mahasiswa. Mereka digelandang ke dalam gedung DPRD Sumsel untuk diinterogasi.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol. Anom Setyadji menuturkan, pihaknya menangkap 170 orang. Anom mengatakan, mereka yang diamankan adalah penyusup yang menginginkan demo ricuh.

"Sejauh ini sudah banyak yang kita tangkap, total ada sekitar 170 orang. Mereka mencoba memprovokasi massa. Ada yang bawa sajam dan molotov," ujar dia.

Anom pun mengatakan, para penyusup yang telah tertangkap akan segera diproses hukum karena dianggap ingin menciptakan kerusuhan. "Mereka akan segera diproses hukum," jelas dia.

Baca Juga: Protes UU Cipta Kerja, Akun Instagram Puan Maharani Diserbu Netizen

3. Massa yang diamankan tidak menggunakan almamater

Mahasiswa Tegaskan Massa Pembawa Molotov dan Sajam Adalah PenyusupDemo mahasiswa di depan Gedung DPRD Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Para peserta aksi berasal dari gabungan pemuda dan mahasiswa se-Sumsel. Mereka rata-rata hadir dari kampus negeri dan swasta yang ada di Palembang. Sedangkan orang-orang yang ditangkap polisi, diketahui tidak menggunakan almamater kampus.

"Gunakan almamater kalian, sehingga tidak disusupi oknum yang ingin terjadi kerusuhan," tutup dia.

Baca Juga: 10 Cuitan Netizen Soal Pindah Kewarganegaraan Bikin Ngakak

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya