Lahan Belum Selesai, Proyek Pelabuhan Tanjung Carat Mundur Lagi
![Lahan Belum Selesai, Proyek Pelabuhan Tanjung Carat Mundur Lagi](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2020/05/infrastruktur pelabuhan_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Groundbreaking atau peletakan batu pertama di kawasan pelabuhan samudra baru Tanjung Carat yang direncanakan Desember 2021, dipastikan kembali ditunda. Molornya pembangunan pelabuhan tersebut disebabkan alih fungsi lahan di kawasan hutan lindung pesisir Banyuasin.
Rencana groundbreaking sudah mundur dua kali. Awalnya, awal pembangunan ditetapkan November 2021. Namun karena ada beberapa persoalan izin yang belum selesai akhirnya diundur hingga Desember 2021. Hingga memasuki Desember, rencana tersebut mulai dikaji ulang.
"Lahan belum selesai sehingga groundbreaking belum bisa terlaksana," ungkap Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Pemprov Sumsel, Ekowati Retnaningsih, Rabu (1/12/2021).
1. Izin lahan hutan lindung seluas 80 ha sedang diurus
Ekowati menjelaskan, permasalahan alih fungsi lahan hutan lindung sudah diajukan oleh Pemprov Sumsel kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Total ada sekitar 80 hektare (Ha) luas lahan yang diminta berubah fungsi.
"Sebagai gantinya Pemprov telah menyiapkan lahan untuk dijadikan hutan pengganti. Memang lama untuk proses alih fungsi lahan, karena konsep awal dari KLHK perlu ada penyesuaian-penyesuaian setelah didiskusikan dengan tim," ungkap dia.
Baca Juga: Menhub Sebut Tanjung Carat Sumsel Penuhi Aspek Pelabuhan Samudra
2. Pemerintah masih upayakan hutan lindung tak dibabat terlalu banyak
Menurut Ekowati, diskusi yang dilakukan pemerintah daerah dan pemerintah pusat memerlukan penyesuaian desain. Kondisi ini dilakukan untuk meminimalisir perubahan hutan.
"Desainnya sama saja, fisik pelabuhan sama, tapi lay out yang berubah. Inginnya pelabuhannya jalan, tapi hutannya tidak berkurang, justru bertambah," jelas dia.
3. Target awal Tanjung Carat selesai 2023
Ekowati berharap, izin dan groundbreaking pelabuhan Tanjung Carat bisa cepat keluar agar target pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat dapat terlaksana. Terlebih lagi keuntungan untuk Sumsel akan berdampak besar, mengingat pelabuhan Boom Baru mengalami pendangkalan setiap tahun.
"Targetnya, akhir 2023 Pelabuhan Tanjung Carat sudah bisa operasional," jelas dia.
4. Pelabuhan Tanjung Carat akan menelan Rp2 triliun
Tanjung Carat akan menjadi pelabuhan ekspor Sumsel menggantikan pelabuhan sungai Boom Baru di kawasan Sungai Musi. Selama ini pengangkutan komoditas Sumsel hanya dilakukan melalui pelabuhan Boom Baru, seperti minyak sawit, karet, kelapa, dan berbagai komoditas lainnya.
Untuk pembangunan pelabuhan baru, pihak Pemprov akan melakukan sharing dana dengan badan usaha. Pihaknya mengestimasikan biaya pembangunan mencapai Rp2 triliun.
Baca Juga: Boom Baru Kurang Maksimal, Tanjung Carat Jadi Pelabuhan Peti Kemas?