Kisah Akhmad Najib Rasakan Kepemimpinan 6 Gubernur Sumsel 

Kisah Najib isi jabatan strategis meski berbeda Gubernur

Palembang, IDN Times - Puluhan tahun sudah Dr. Drs. H. Akhmad Najib, SH, M.Hum mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel), tepatnya 33 tahun 7 bulan dirinya berkarier dari pegawai biasa hingga menempati posisi strategis sebagai pimpinan instansi pemerintah.

Najib yang ditemui IDN Times di jam terakhir kerjanya pada Senin (24/8/2020) mengatakan, ia sudah kenyang merasakan suka dan duka sebagai abdi negara. Berbagai penghargaan telah diterimanya selama menjadi ASN.

"Saya ini sudah bekerja dari tahun 1987 lalu. Dari golongan 3A hingga sekarang 4D. Saya sudah banyak mendapat pengalaman sebagai ASN. Mulai dari pegawai yang hanya memasukkan surat ke amplop, mengagendakan dan mengonsep surat. Semua saya jalani sebelum seperti sekarang, dan selalu mendapat penghargaan Satyalencana Karya Satya 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun, karena kedisiplinan dan totalitas yang saya berikan," ungkap Najib yang kini menjabat Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel, Senin (24/8/2020).

1. ASN bekerja membantu pimpinan dalam menjalankan pemerintahan

Kisah Akhmad Najib Rasakan Kepemimpinan 6 Gubernur Sumsel Akhmad Najib saat ditemui di Kantor Pemprov Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Najib menjelaskan, dirinya menilai sudah merasakan enam kali pergantian Gubernur Sumsel. Setiap kepala daerah memiliki keinginan dan tujuan membangun Sumsel berbeda-beda. Dirinya menilai, pada prinsipnya tidak ada pimpinan yang menyesuaikan dengan bawahan. Justru, bawahanlah yang harus menyesuaikan diri dengan keinginan pemimpin.

"Selama kepemimpinan enam Gubernur, saya selalu dipercaya di posisi strategis manapun. Pemimpinan selalu bekerja dengan berorientasi kepada kehendak rakyat sebagai pembantu, kita meringankan beban pimpinan dalam tugas. Caranya, tetap tata kelola baik yang tidak melanggar. Taat kepada prosedur aturan. Lebih dari itu, saya selalu menanamkan bekerja dengan ikhlas, dari sana selalu muncul semangat," jelas dia.

Baca Juga: Cegah Karhutla 2020, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp37 Miliar

2. Silang jabatan strategis sudah diduduki Najib selama menjadi ASN

Kisah Akhmad Najib Rasakan Kepemimpinan 6 Gubernur Sumsel Kantor Wali Kota Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sebagai ASN, Najib mengaku selalu bekerja dengan baik. Berbagai posisi strategis sempat diembannya di berbagai kepemimpinan Gubernur. Ia bahkan pernah menjadi Pelaksana tugas (Plt) dan Penanggung jawab (Pj) Wali kota Palembang selama hampir delapan bulan.

Menjadi Wali Kota (Wako) Palembang saat terjadi kekosongan kekuasaan, sangat berkesan bagi Najib. Sebab dirinya menilai, hal itu menambah wawasan dan pengalaman.

"Pengalaman jabatan saya banyak, saya sudah keliling dari jabatan ke jabatan di Pemprov Sumsel. Pernah jadi Plt Kadinsos Sumsel, Plt Kadisbudpar Sumsel, Kadishub Sumsel, Kadis Lingkungan Hidup Sumsel, Kabiro Protokol Humas hingga Wako Palembang, dari Januari hingga September 2018 saat Palembang menjadi tuan rumah Asian Games," jelas dia.

Enam Gubernur Sumsel yang menjabat sebagai pimpinan Akhmad Najib adalah Ramli Hasan Basri (1988-1998), Rosihan Arsyad (1998-2003), Syahrial Oesman (2003-2008), Mahyuddin N. S. (Juli-November 2008), Alex Noerdin (2008-2018), dan Herman Deru (2018-sekarang).

3. Loyalitas dan integritas diuji saat beradaptasi di lingkungan kerja

Kisah Akhmad Najib Rasakan Kepemimpinan 6 Gubernur Sumsel Asisten I Pemprov Sumsel, Ahmad Najib (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Bagi Najib, menjadi orang yang dipercaya oleh setiap pemimpin punya trik khusus. Yakni tekun dan bekerja dengan maksimal. Dirinya mengaku selalu bekerja dengan baik atau tidak memandang tugas yang diberikan. Apa yang bisa dilakukan, akan dilaksanakan sebaik mungkin.

Dirinya berujar, setiap ASN harus memahami setiap tugas pokok yang diamanatkan. Loyalitas dan integritas akan diuji dengan kemampuan beradaptasi dalam mengerjakan tugas.

"Alhamdulilah bisa mengabdi ke bangsa dan rakyat. Menjadi abdi negara berkontribusi untuk pembangunan, dan hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat," tegas dia.

Baca Juga: Sumsel Jadi Tuan Rumah Fornas ke-VI Tahun 2021

4. Sempat jadi pengajar sebelum jadi ASN

Kisah Akhmad Najib Rasakan Kepemimpinan 6 Gubernur Sumsel Jembatan Ampera Palembang di hari pertama lebaran, Minggu (24/5/2020). (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Sebelum menjadi ASN, Najib ternyata sempat menjadi guru Bahasa Inggris di sebuah lembaga pendidikan sejak 1978. Dirinya bercerita sempat menjadi teman satu angkatan Dubes Indonesia untuk New Zealand, Tantowi Yahya.

Perjalanan hidup Najib juga dimulai saat lulus dari FKIP Unsri tahun 1985. Dirinya masih terus mengajar meski sudah menjadi ASN.

Lulus FKIP, Najib melanjutkan kuliah Ilmu Hukum di Universitas IBA Palembang, dilanjutkan kuliah Magister Hukum di Unsri tahun 2001, dan mengambil Doktor di fakultas yang sama pada 2009.

"Saya sempat menjadi pengajar sebelum berkecimpung dalam dunia abdi negara, begitulah lika-liku perjalanan hidup saya," tutup Najib. 

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Sumsel Tembus 4.037

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya