Hujan dan Angin Kencang Luluh Lantak 28 Rumah di Ogan Ilir

Proses evakuasi terhambat karena rumah berada di rawa

Ogan Ilir, IDN Times - Hujan lebat disertai angin kencang meluluh lantakan puluhan bangunan di tiga desa Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel). Sebanyak 28 kepala keluarga dikabarkan terpaksa mengungsi.

"Sejauh ini tercatat ada 28 rumah yang rusak, rinciannya di Desa Ulak Kembahang ada tujuh rumah rusak berat, satu rumah rusak ringan. Lalu desa Embacang dua rumah rusak, dan desa Lubuk Keliat 18 rumah rusak," ungkap Kabid Penanggulangan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori kepada IDN Times, Rabu (24/2/2021).

1. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini

Hujan dan Angin Kencang Luluh Lantak 28 Rumah di Ogan IlirAngin kencang luluh lantakan rumah di Ogan Ilir (IDN Times/BPBD Sumsel)

Menurut Ansori, warga dibantu tim gabungan langsung melakukan evakuasi. Tidak hanya itu saja, proses perbaikan rumah yang rusak dilakukan secara gotong royong.

"Tidak ada korban jiwa dan terluka saat kejadian. Ada yang mengungsi sementara ke tempat tetangga atau keluarga. Sebagian yang rumahnya tidak terlalu parah sudah diperbaiki," ujar dia.

Baca Juga: Warga Sumsel Diminta Waspadai Hujan dan Angin Kencang 

2. Lokasi kejadian berada di kawasan rawa

Hujan dan Angin Kencang Luluh Lantak 28 Rumah di Ogan IlirRumah yang terdampak angin kencang di Ogan Ilir (IDN Times/BPBD Sumsel)

Menurut Ansori, pihaknya mengalami kendala saat proses evakuasi dan penyaluran bantuan. Hal itu terjadi karena kondisi medan tempat lokasi angin kencang, berada jauh dari jalan utama. Diperlukan perahu untuk menuju rumah warga yang terdampak.

"Lokasi terdampak sulit dijangkau karena berada di daerah rawa. Jarak rumah satu dengan lainnya juga berjauhan," jelas dia.

3. Masyarakat butuhkan bantuan

Hujan dan Angin Kencang Luluh Lantak 28 Rumah di Ogan IlirRumah yang terdampak angin kencang di Ogan Ilir (IDN Times/BPBD Sumsel)

Penyaluran bantuan pun sejauh ini diberikan bertahap, lantaran kondisi lokasi kejadian yang sulit didatangi. Tim gabungan harus perlahan-lahan menyalurkan bantuan.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah sembako, sandang, dan material bangunan untuk perbaikan rumah," tutup dia.

Baca Juga: Karhutla Sering Terjadi di Lahan Tak Produktif, Sumsel Ajukan Konsesi

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya