Hanyut Tiga Bulan, Tulang Belulang Santri Ponpes Ditemukan Nelayan

Tulang belulang korban dan celana tersangkut di jaring

Ogan Ilir, IDN Times - Satreskrim Polres Ogan Ilir menerima laporan penemuan tulang belulang tersangkut di jaring Nelayan di Sungai Ogan, Desa Seri Menanti, Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir. Tulang belulang tersebut diduga milik seorang santri, Pondok Pesantren Al Ittifaqiah Indralaya, Ogan Ilir, bernama Zaki Fikri (17) yang hilang tenggelam tiga bulan lalu.

"Saat ini tulang belulang yang ditemukan telah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Palembang. Menunggu untuk diperiksa guna mengetahui identitas korban," ungkap Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Robi Sugara, Rabu (3/2/2021).

1. Ditemukan celana dan ikat pinggang korban di dalam jaring

Hanyut Tiga Bulan, Tulang Belulang Santri Ponpes Ditemukan NelayanIlustrasi tenggelam. Shutterstok

Saat ini, Polres Ogan Ilir telah berkoordinasi dengan pihak keluarga terduga korban. Dari informasi yang diterima pihaknya, korban tenggelam pada 30 Oktober 2020 lalu. Korban saat kejadian melakukan aktivitas mandi di sungai Ogan, Desa Munggu, Muara Kuang, Ogan Ilir.

"Saat ditemukan saksi (nelayan) tersebut menemukan celana pendek warna abu dan ikat pinggang berwarna hitam," jelas AKP Robi.

Baca Juga: Diserang OTD, 3 Warga Ogan Ilir Kena Sabetan Parang

2. Keluarga serahkan amthemortem

Hanyut Tiga Bulan, Tulang Belulang Santri Ponpes Ditemukan NelayanIlustrasi jenazah. IDN Times/Mardya Shakti

Pihak rumah sakit Bhayangkara Palembang tengah menganalisis data anthemortem yang diserahkan pihak keluarga untuk diperiksa. Selain itu pula, keluarga korban mengakui mengenali barang-barang yang berhasil ditemukan.

"Keluarga mengenali korban dari celana pendek dan ikat pinggangnya," kata Robi.

3. Kronologis korban hanyut terbawa air

Hanyut Tiga Bulan, Tulang Belulang Santri Ponpes Ditemukan NelayanIlustrasi jenazah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebelum hilang korban diketahui bersama 19 rekan dan ustaz pembimbing datang ke Desa Munggu untuk menggelar silaturrahmi dan khatamul quran. Di sana mereka menginap di rumah santri asal desa setempat.

Keesokan harinya, korban bersama 15 temannya mandi di sungai dengan kondisi arus deras. Kemudian, mereka bermaksud menyeberangi sungai dengan cara berenang secara bersama-sama.

Lantaran sungai deras dan lebar membuat korban kelelahan dan hanyut. Beberapa rekannya mencoba membantu namun tak sampai ke pinggir sungai karena turut kelelahan. Korban pun terlepas dan hanyut terbawa arus.

Warga menghubungi kepala desa dan selanjutnya dilaporkan ke polisi, BPBD dan Basarnas untuk melakukan pencarian. Namun, hingga saat itu korban belum juga ditemukan.

Petugas banyak mengalami kendala, salah satunya arus sungai yang deras akibat debit air meningkat pasca hujan lebat di sungai tersebut. Pihaknya terus mengupayakan melakukan pencarian hingga korban ditemukan.

Baca Juga: Bocah SD di Ogan Ilir Jadi Korban Pencabulan oleh Tetangga

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya