DPD Golkar Palembang Bantah Kecolongan Usung Residivis Narkoba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Doni Timur yang maju sebagai anggota Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang membuat Sekretaris DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Palembang, Ruby Indiarta angkat bicara.
Ruby menjawab keraguan publik tentang Doni yang mendapat tiket nyaleg sebagai calon anggota DPRD Palembang dari Partai Golkar pada 2019 lalu.
"Saat mendaftar dan dilakukan penjaringan secara resmi, semua berkasnya bersih. Kami hanya menerima dan memberi rekomendasi," ungkap Ruby, Kamis (24/9/2020).
1. Tersangka tak melapor pernah bermasalah dengan hukum saat mendaftar
Ruby menjelaskan, Doni menyerahkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang bersih dan Surat Kesehatan berisi bebas narkotika. Menurutnya, tidak ada tanda bahwa Doni pernah bermasalah dengan hukum.
"Tersangka sendiri tidak pernah melapor pernah dihukum karena kasus narkoba dan berkas-berkasnya bersih," ungkap dia.
Baca Juga: Penjelasan KPU Palembang Soal Doni yang Residivis Bisa Nyaleg DPRD
2. Golkar anggap tidak pernah kecolongan
Menurutnya, Partai Golkar enggan dikatakan kecolongan. Sebab berdasarkan PKPU nomor 20 tahun 2018 dalam pasal 7 huruf g, ada aturan mengenai hukum di bawah lima tahun bisa maju menjadi calon legislatif.
"Dalam PKPU memang boleh, syarat-syarat ini pun yang menentukan KPU. Jadi yang menentukan sekali lagi KPU, kami hanya menerima laporan dan partai tak tahu kalau yang bersangkutan adalah residivis," jelas dia.
3. Golkar tetap kawal kasus hingga ada putusan
Status tersangka sebagai residivis baru diketahui Golkar dari pemberitaan yang beredar di media. Ruby menyatakan pihaknya mempersiapkan Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk posisi tersangka di DPRD Palembang.
"Kita akan kawal terus kasus ini. Kalau proses hukum memang yang bersangkutan terbukti bersalah, tentu sesuai AD/ART partai pecat secara tidak hormat," tutup dia.
Baca Juga: Anggotanya Ditangkap BNN, Dodi Reza: Mencoreng Partai Golkar