Cuaca Ekstrem, Sumsel Diprediksi BMKG Masih Berpotensi Muncul Asap

Titik panas terpantau muncul di Banyasin dan OKI

Palembang, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun SMB II Palembang memprediksi, tiga hari ke depan dari tanggal 19 hingga 21 November kabut asap polusi dari kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) bakal terjadi kembali di wilayah Palembang. Walaupun wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) juga sudah di guyur hujan.

"Masih ada potensi asap akibat Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang masuk ke wilayah Palembang. Data dari satelit LAPAN Tanggal 18 November 2019, tercatat beberapa titik panas di wilayah tenggara Kota Palembang mulai muncul titik api lagi," jelas Kasi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Benny Setiaji, Senin (18/11).

1. Beberapa wilayah masih muncul titik panas

Cuaca Ekstrem, Sumsel Diprediksi BMKG Masih Berpotensi Muncul AsapKantor Walikota Palembang nampak cerah beberapa hari terakhir akibat asap yang mulai menghilang seiring munculnya hujan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Bambang menjelaskan, titik panas itu sendiri sudah mulai terlihat di wilayah Banyuasin I, Pampangan, Pedamaran, Cengal dan Pematang Panggang di mana, sejak Juli hingga awal November lalu menjadi pusat kebakaran di Sumsel.

"Umumnya memang asap akan meningkat pada pagi hari," jelas dia.

Benny menilai, titik panas terbawa oleh angin dengan kecepatan 5-20 Knot atau 9-37 kilometer/jam dengan angin yang mengarah ke wilayah utara.

"Meskipun potensi asap dan titik panas berkurang seiring membaiknya potensi hujan, namun tetap tidak dianjurkan untuk melakukan pembakaran lahan, hutan ataupun sampah rumah tangga," jelas dia.

2. Potensi hujan tetap ada

Cuaca Ekstrem, Sumsel Diprediksi BMKG Masih Berpotensi Muncul AsapPerputaran angin di wilayah Sumsel (IDN Times/istimewa)

Benny menambahkan, meski BMKG memprediksi masih akan ada kemungkinan asap namun seiring prediksi itu ada potensi hujan di wilayah Sumsel selama 7 hari ke depan dari tanggal 18 hingga 24 November, mulai dari intensitas rendah hingga ekstrem dengan potensi petir dan kilat.

" Secara Regional, seiring masih kuatnya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia menyebabkan masuknya Monsoon Cina Selatan ke wilayah Sumatera Selatan. Hal inilah yang menyebabkan potensi hujan terjadi," ujar dia.

Baca Juga: Status Darurat Karhutla Sumsel Diperpanjang hingga 30 November  

3. Titik api masih ada di Sumsel meski musim penghujan

Cuaca Ekstrem, Sumsel Diprediksi BMKG Masih Berpotensi Muncul AsapKepala Bidang Penanganan Kedaruratan Bencana BPBD Sumsel, Ansori (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ansori mengatakan, saat ini titik api terpantau di empat kabupaten yakni, Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin dan Muara Enim.

"Untuk jumlah titik api total ada 27, hingga 18 November 2019. OKI menjadi yang terbanyak dengan 15 titik, Muba 8 titik, Banyuasin dan Muara Enim 2 titik. Kita harap ke depan hujan akan turun untuk memadamkan seluruh titik api. mudah-mudahan aman walau ada tetapi untuk penyebarannya sudah terbatas karena lahannya sudah basah," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya