3 Kabupaten di Sumsel Putuskan Siaga Karhutla Lebih Awal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Tiga daerah di Sumatra Selatan (Sumsel) yakni Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ilir (OKI), dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhurla) lebih awal untuk menghadapi potensi kemarau kering tahun ini.
Langkah ketiga daerah itu dinilai tepat agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel bisa mengambil langkah dan menentukan siaga bencana lebih cepat. Penetapan status di tingkat provinsi memerlukan tiga daerah memutuskan sikap siaga.
"Dalam waktu dekat status siaga bencana Karhutla akan direalisasikan," ungkap Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah, Rabu (8/3/2023).
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Pembakar 1 Ha Lahan di Muara Enim
1. Koordinasi dinilai lebih cepat setelah status siaga
Iriansyah menyebut, langkah awal ini cukup penting untuk menyiapkan mitigasi bencana karhutla pada 2023. Menurutnya dengan status siaga tersebut, Pemprov Sumsel dan kabupaten maupun kota bisa bekerja sama lebih terkoordinasi.
"Upaya-upaya pencegahan dapat dilakukan dengan koordinasi bersama. Dengan begitu upaya antisipasi akan lebih cepat," jelas dia.
Baca Juga: 1,5 Hektare Lahan Ogan Ilir Terbakar, 2 Kejadian Karhutla Sepekan
2. TMC akan diajukan cegah karhutla
Menurut Iriansyah lagi, kemarau kering merupakan perhatian bagi Sumsel. Pihaknya berkaca dari kejadian kemarau kering pada 2015 dan 2019 yang mengakibatkan ribuan hektare lahan terbakar hingga bencana kabut asap.
Dengan penetapan status siaga lebih cepat, diharapkan upaya mitigasi bencana dapat ditata sehingga dapat meminimalisir karhutla.
"Kita bisa siapakan sarana prasanara pemadaman lebih awal, termasuk mengajukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Dengan adanya status ini maka pengiriman armada untuk bom aid juga bisa diproses segera," jelas dia.
3. Ubah kebiasaan buka lahan
Sejak awal 2023, kejadian karhutla di Bumi Sriwijaya sudah terjadi beberapa kali. BPBD Ogan Ilir (OI) mencatat kebakaran sudah menghanguskan 2,5 hektare lahan akibat kelalaian warga.
Pemerintah turut mengimbau masyarakat agar mengubah kebiasaan membuka lahan dengan cara dibakar.
"Persoalan mitigasi bencana perlu dilakukan seoptimal mungkin jika tidak mau mati konyol," tutup Sekda Sumsel, SA Supriono.
Baca Juga: Sinar Mas Berupaya Dini Cegah Karhutla di Sumsel