Palembang Produksi 1.000 Ton Migor, tapi Kebutuhan Warga Belum Cukup

Wako Palembang sidak pabrik minyak goreng

Palembang, IDN Times - Kelangkaan minyak goreng atau migor di Palembang masih terjadi. Bahkan di sejumlah pasar tradisional dan toko ritel pembelian minyak goreng dibatasi untuk mencegah adanya penimbunan.

Faktor kelangkaan tersebut turut dipengaruhi karena Palembang baru bisa memproduksi 1.000 ton minyak goreng. Sedangkan kebutuhan warga per minggu memerlukan minyak goreng minimal 0,2 liter untuk 1,6 juta jiwa.

Baca Juga: Antrean Migor di Lubuk Linggau, Warga Berebut Tanpa Prokes

1. Sidak ke pabrik minyak goreng dilakukan untuk melihat apakah ada kesalahan produksi dan distribusi

Palembang Produksi 1.000 Ton Migor, tapi Kebutuhan Warga Belum CukupWali kota Palembang Harnojoyo sidak Pabrik Minyak Goreng (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Melihat kondisi ketersediaan minyak goreng di Palembang yang belum memadai, Wali Kota (Wako) Harnojoyo melakukan sidak di Pabrik Minyak Goreng PT Indo Karya Internusa (IKI), Kawasan Boom Baru, Rabu (16/3/2022).

"Kedatangan hari ini untuk melihat berapa banyak sebenarnya produksi minyak goreng di Palembang," kata dia.

Hasil kunjungan, diketahui PT IKI mampu memproduksi minyak goreng curah 1.000 ton per hari dan kemasan 60 ribu liter per hari. Namun ternyata jumlah itu belum mampu mengatasi persoalan kelangkaan migor.

"Ini kita lihat apa yang salah, karena kalau seribu ton sehari seharusnya cukup dihitung dari angka penduduk per kapita. Karena Palembang hanya butuh 60 ribu liter perhari," ujarnya.

2. Pemkot Palembang minta tambahan distribusi hingga 70 persen

Palembang Produksi 1.000 Ton Migor, tapi Kebutuhan Warga Belum Cukupilustrasi minyak goreng. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Masalah stok yang belum mencukupi keperluan masyarakat Palembang, Harnojoyo pun meminta produsen minyak goreng di Bumi Sriwijaya untuk menambah pasokan yang awalnya 50 persen menjadi 70 persen.

"Jika memang sesuai apa yang diungkapkan oleh produsen ini, seharusnya kebutuhan kita aman. Kunjungan ini memang harus dilakukan untuk memastikan kekurangan ini bisa terurai," timpal dia.

3. Produsen minyak goreng sebut akan ada kenaikan harga dari kementerian perdagangan

Palembang Produksi 1.000 Ton Migor, tapi Kebutuhan Warga Belum CukupWali kota Palembang Harnojoyo sidak Pabrik Minyak Goreng (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Manager Operasional PT Indo Karya Internusa, Liana menjelaskan, setelah sidak berlangsung pihaknya langsung mendistribusikan minyak goreng segera secepat mungkin kepada para distributor dan dari distributor akan disalurkan ke agen dan pasaran.

"Minyak yang kita produksi ini ada 2 distributor yang pasarnya meliputi Sumsel, Lampung, Bengkulu, Jambi," tambahnya.

Liana menyampaikan, sejak harga minyak goreng naik, permintaan dari distributor pun meningkat dari biasanya 60 persen hasil produksi, kini permintaan naik signifikan hingga 100 persen.

"Jadi sekarang ini setiap produksi langsung habis, biasanya kan kita ada stok, sekarang mereka minta semuanya," jelas dia.

Sementara menyoal adanya dugaan penimbunan dan harga mahal, ia menegaskan permasalahan itu tidak terjadi di produsen. Bahkan harga sudah menyesuaikan HET (harga eceran tertinggi) Rp13.500 per liter.

"Namun akan ada harga baru yang sedang menunggu dari Kemendag," ungkapnya.

4. Warga Palembang masih harus mengantre mendapatkan minyak goreng

Palembang Produksi 1.000 Ton Migor, tapi Kebutuhan Warga Belum CukupIlustrasi ketersediaan minyak goreng sesuai HET (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sepekan terakhir, meski Pemkot Palembang sudah gencar melaksanakan operasi pasar di sejumlah kecamatan dan kelurahan. Ketersediaan minyak goreng masih dikeluhkan warga karena belum mencukupi kebutuhan.

Menurut Lia warga Kecamatan Ilir Timur I Palembang, bebera hari lalu bahkan stok minyak goreng di beberapa mal kosong. Walaupun tersedia, konsumen harus transaksi langsung di kasir dan harus sabar mengantre.

"Jumat-Sabtu kemarin ke Palembang Square kosong di dua supermarket. Pertama di hypermart karena ada pengumuman stok di instagram hanya 2 jam kehabisan. Kemudian di carefour harus antri dan ada kasus sudah antri pun minyak goreng habis," tandas dia.

Baca Juga: Panic Buying Salah Satu Faktor Pemicu Kelangkaan Migor di Sumsel

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya