Jubir COVID-19 Sumsel: Rapid Test Gratis untuk Orang yang Terindikasi

Silakan melapor ke petugas jika ada gejala

Palembang, IDN Times - Juru Bicara (Jubir) Penanganan Percepatan COVID-19 Sumatera Selatan (Sumsel), Yusri menyatakan, fasilitas rapid test gratis dari pemerintah hanya diperuntukkan bagi pihak-pihak yang pernah kontak langsung dengan kasus COVID-19.

"Rapid test kalau untuk keperluan berpergian tetap bayar. Kalau bagi orang yang disarankan oleh petugas dan terindikasi atau kontak langsung dengan pasien COVID-19, serta ada gejala mengarah ke sana maka gratis, asal persediaan masih ada maka silakan lapor ke petugas," ujarnya, Minggu (28/6).

1. Aktivitas masyarakat meningkat jadi faktor utama COVID-19 naik

Jubir COVID-19 Sumsel: Rapid Test Gratis untuk Orang yang Terindikasi(Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Yusri mengatakan, masih terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 di Palembang karena dipengaruhi aktivitas masyarakat yang mulai tinggi di luar rumah. Menurut Yusri, edukasi agar disiplin pemakaian masker harus terus dilakukan kepada semua pihak.

"Kita saja belum menurun atau landai, belum kita sebut sebagai gelombang kedua (adanya peningkatan). Kasus klaster baru belum ada, karena di kelompok penyebaran pasar belum penambahan," kata dia.

Baca Juga: [LIPSUS] Palembang Setop Beli Rapid Test Buatan Kanada

2. Positif COVID-19 di Sumsel bertambah 50 orang

Jubir COVID-19 Sumsel: Rapid Test Gratis untuk Orang yang TerindikasiIlustrasi virus corona (IDN Times/Rochmanudin)

Dari data hari ini (28/6), Kasus positif COVID-19 di Sumsel bertambah 50 orang. Sebanyak 40 kasus berasal dari Palembang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tiga orang, Kabupaten PALI tambah satu orang, Ogan Ilir (OI) dua orang dan asal Banyuasin empat orang.

"Total positif mencapai 2.000 kasus, dengan pasien aktif 957 orang baik dalam perawatan maupun isolasi mandiri dan 1.043 kasus telah selesai," ujar Yusri.

Sedangkan jumlah total orang dalam pantauan (ODP) ada 8.412 orang dengan selesai pemantauan 6.633 orang dan 1.779 masih dalam pantauan. Kemudian pasien dengan pengawasan (PDP) sebanyak 907 orang dengan 631 orang selesai perawatan dan 276 orang lagi masih dalam proses penyembuhan. Kasus sembuh juga bertambah sebanyak 21 orang dan semua berasal dari Palembang.

"Total sembuh ada 959 orang. Untuk yang meninggal hari ini bertambah tiga orang, asal Palembang dua orang dan satu lagi dari Banyuasin. Sehingga total meninggal dunia di Sumsel ada 84 orang," jelasnya.

3. Sebagian penyebaran COVID-19 terjadi akibat tidak mematuhi protokol kesehatan

Jubir COVID-19 Sumsel: Rapid Test Gratis untuk Orang yang TerindikasiIlustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Yusri menyebut, meski pihaknya tidak menyatakan pemerintah belum berhasil menangani COVID-19, namun dirinya mengungkapkan hingga saat ini kasus penularan masih belum tuntas dan belum bisa dinyatakan selesai. Apalagi peningkatan penyebaran terjadi lantaran sebagian pihak tidak mematuhi penerapan protokol kesehatan.

"Jika tidak mematuhi penggunaan masker, jaga jarak dan tidak displin cuci tangan, penularan tidak akan berhenti. Kami meminta semua tetap mematuhi protokol kesehatan. Jadikan aktivitas kita aman. Jadikan pakai masker sebagai kebiasaan baru mencegah penularan. Sebab pemakaian APD pada awalnya memang tidak nyaman, tapi setelah kebiasaan maka menjadi aman," tandas dia.

Baca Juga: Gugus Tugas Anggap Masyarakat Sumsel Sudah Terbiasa Kenakan Masker  

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya