Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

IDI Palembang: Siap Divaksin Asal Ada Izin Penggunaan Darurat

Ilustrasi Tenaga Medis (ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott)

Palembang, IDN Times - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang, dr. Zulkhair Ali menyampaikan, tenaga medis atau kesehatan di bawah organisasi IDI siap menerima vaksinasi COVID-19.

Namun sebelum tenaga kesehatan (nakes) menerima vaksin asal Negeri Tirai Bambu, produk tersebut harus sudah memiliki izin edar.

"Vaksin wajib memiliki izin darurat atau EUA (Emergency Use Authorization) yang menyatakan sudah dijamin risiko dan efeknya, sehingga tidak ada konsekuensi yang membahayakan," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (7/1/2021).

1. Sebut vaksin COVID-19 merupakan senjata tambahan bagi nakes

Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Menurutnya, vaksin Sinovac yang tersimpan di Gudang Farmasi milik Dinas Kesehatan Sumatra Selatan (Dinkes Sumsel), bisa menjadi senjata tambahan bagi nakes melawan COVID-19.

Selain dari tertib protokol kesehatan dengan pola 3M (Menggunakan Masker, Mencuci tangan, Menjaga Jarak), serta dan 3T (Tracing, Testing, Treatment).

"Vaksin ini istilahnya pelindung bagi nakes. Vaksin jadi senjata dalam berperang melawan virus corona, termasuk untuk masyarakat," kata dia.

2. IDI minta surat izin vaksin COVID-19 kepada BBPOM

Ilustrasi tenaga medis melakukan pengecekan kesehatan pasien (IDN Times/Herka Yanis)

Menurut Zulkhair, pihaknya yakin vaksin sinovac mampu memberi efek positif dan meningkatkan kekebalan tubuh serta daya imunitas. Namun permasalahan yang harus dituntaskan adalah pemahaman masyarakat tentang efektivitas dan efek samping dari vaksinasi.

"Soal ini kami percayakan pada  Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM). Jika sudah ada izin darurat penggunaan vaksin, maka kita akan patuh, pemerintah juga sedang menunggu itu, tinggal bersiap saja," jelasnya.

3. Berharap nakes penerima vaksin tidak menunjukkan efek samping berbahaya

Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Ia berharap setelah vaksin Sinovac mendapatkan EUA, prioritas penerima vaksinasi seperti tenaga medis tidak mendapatkan efek samping yang berbahaya. Sebab kata Zulkhair, nakes bukan sebagai uji coba atau kelinci percobaan vaksinasi.

"Seharusnya ada isu resmi dari WHO. Kita harapkan pemerintah tidak mencelakakan nakes dan rakyatnya, sehingga pandangan dan kontroversi yang muncul tidak menyebabkan simpang siur soal efektifitas," tandas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Deryardli Tiarhendi
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us