Gawat, Disiplin Protokol Kesehatan di Palembang Mulai Kendor 

Kasus positif COVID-19 terus bertambah meski zona oranye

Palembang, IDN Times - COVID-19 di Palembang masih berada di level risiko sedang atau dalam zona oranye. Bahkan jumlah yang pasien positif terus mengalami penambahan kasus.

"Zona oranye tapi kok kasus bertambah? Masyarakat sudah kendor dengan protokol kesehatan. Pasti terus menambah kasus baru. Kalau misalnya patuh, kasus aktif berkurang dan kasus bisa habis," ujar Ahli Epidemiologi Sumsel, Dr. Iche Andriany Liberty kepada IDN Times, Rabu (18/11/2020).

1. Pasien sembuh mencapai 82 persen

Gawat, Disiplin Protokol Kesehatan di Palembang Mulai Kendor Data COVID-19 di Palembang 18 November 2020 (IDN Times/Dokumen)

Berdasarkan data hari ini, Rabu (18/11/2020), jumlah positif COVID-19 di Palembang bertambah 28 orang. Sehingga total keseluruhan kasus terkonfirmasi mencapai 3.858 orang, ditambah pasien meninggal dunia dua orang sehingga total sudah 224 orang yang meninggal.

"Namun angka sembuh juga meningkat, penghitungan terakhir ada 82 persen yang sembuh dari kasus aktif. Hal ini terjadi karena pelayanan kesehatan membaik dan memang imunitas penyintas COVID-19 kuat tanpa penyakit penyerta," katanya.

Baca Juga: Klaster dan Okupansi RS Jadi Indikator Penurunan COVID-19 Palembang

2. Penanganan kasus sudah membaik

Gawat, Disiplin Protokol Kesehatan di Palembang Mulai Kendor Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Iche menuturkan, penanganan COVID-19 di Sumsel terutama Palembang masuk dalam kategori baik. Pelayanan kesehatan di instansi medis sudah bisa mencapai target penelusuran kasus atau tracing yang tinggi.

"Kalau secara positivity rate penanganan COVID-19 di Sumsel capai 24,32 persen," tutur dia.

3.

Gawat, Disiplin Protokol Kesehatan di Palembang Mulai Kendor ilustrasi tenaga kesehatan. ANTARA FOTO/Fauzan

Demi menekan angka penularan kasus masyarakat Sumsel terkhusus di Palembang, sebaiknya warga tetap mematuhi protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak.

"Jangan longgar protokol kesehatan. Tolong hindari kerumunan dan jangan ciptakan kerumunan, karena jaga jarak tidak akan bisa dilakukan dengan berkerumun," tandas dia.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Teh Celup Bidara dan Sambiloto Mampu Tingkatkan Imunitas Tubuh

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya