TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Kunjung Diangkat PPPK, Ratusan Guru di Musi Rawas Protes ke Bupati

Ratusan guru honorer itu lulus passing grade seleksi 2021

(Para guru honorer yang mendatangi kantor Bupati Mura demi mempertanyakan nasib mereka) IDN Times/Istimewa

Musi Rawas, IDN Times - Puluhan guru honorer mulai dari TK, SD, dan SMP di Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumatra Selatan (Sumsel), mendatangi Kantor Bupati Mura, Selasa (13/9/2022).

Para guru yang telah dinyatakan lulus passing grade saat rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2021 lalu hingga kini belum diangkat. Kedatangan guru honorer tersebut memprotes ke Bupati Mura, Ratna Machmud.

Baca Juga: Gaji PPPK Kurang, Pemkot Lubuk Linggau Pangkas Tunjangan ASN

Baca Juga: Penantian 30 Tahun Enna Sebagai Guru Honorer di Palembang

1. Lulus passing grade tahap 1 dan 2

(Para guru honorer yang mendatangi kantor Bupati Mura demi mempertanyakan nasib mereka) IDN Times/Istimewa

Desti Elis Setyaningsih sebagai guru honorer SMP Negeri Giriyoso, Kecamatan Jayaloka, mengatakan ada 106 guru honorer mulai dari TK, SD dan SMP dinyatakan lulus passing grade tes rekrutmen PPPK pada tahun lalu.

"Mereka sudah lulus passing grade pada tes tahun 2021 tahap pertama dan kedua, tapi belum ada formasi atau belum diangkat," ujar Desti.

Menurut Desti yang juga Koordinator Aksi, pihaknya menuntut kepastian dari Bupati Mura. Harapannya, mereka mendapat jawaban pasti dari Bupati sebagai pengambil keputusan.

"Sengaja kami datang mau mengadu nasib ke Bupati. Berharap bisa diangkat juga menjadi PPPK Kabupaten Mura," tegasnya.

2. Berharap gantikan 97 guru yang akan pensiun

Google

Kedatangannya ratusan guru ke Kantor Bupati Muara juga mempertanyakan alasan Pemkab tidak melakukan pengangkatan. Padahal berdasarkan peraturan, semua pengangkatan PPPK dikembalikan ke daerah.

"Sebelumnya kami sudah datang Komisi 4 DPRD Kabupaten Mura dan mereka setuju. Kalau memang kendalanya anggaran, tahun ini ada 97 guru yang pensiun, setidaknya angkat untuk pengganti yang pensiun," bebernya.

Dari hasil pertemuan tersebut, Bupati Mura menyampaikan akan menelusuri terlebih dalu penyebab ratusan guru yang demo tidak masuk ke dalam formasi.

"Kami berharap secepatnya karena terbentur waktu. Kalau sampai portal SSCASN sudah terbuka, tapi nasib kami belum jelas. Kalau belum ada kebijakan di Pemkab, tidak tahu bagaimana nasib kami nanti," keluhnya.

Baca Juga: 1 Guru PPPK di Muba Meninggal Beberapa Jam Sebelum Teken Kontrak

Berita Terkini Lainnya