TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sungai Sake Meluap, 6 Dusun di Kertajaya Muba Terdampak Banjir

BPBD langsung monitor dan kami cepat penyebab banjir

(Kondisi banjir akibat luapan sungai Sake di desa Kertajaya kecamatan Sungai Keruh kabupaten Muba) IDN Times/Istimewa

Musi Banyuasin, IDN Times - Dampak hujan deras mengguyur kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel belakangan ini menyebabkan daerah uluan terutama di dekat sungai terendam banjir. Kendati banjir tersebut tidak terlalu tinggi, namun warga tetap khawatir sewaktu-waktu air sungai meluap dan mengakibatkan banjir besar.

Seperti terjadi di Desa Kertajaya Kecamatan Sungai Keruh kabupaten Muba ini. Sebanyak 6 dusun mulai dari dusun 1 hingga dusun 6 air sudah memasuki rumah warga sejak, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga: 1 Guru PPPK di Muba Meninggal Beberapa Jam Sebelum Teken Kontrak

1. Total 302 rumah terdampak

(Kondisi banjir akibat luapan sungai Sake di desa Kertajaya kecamatan Sungai Keruh kabupaten Muba) IDN Times/Istimewa

Tim BPBD Kabupaten Muba memantau lokasi dan melakukan kaji cepat atas banjir dikeluhkan warga. Dari laporan, total ada 304 Kepala Keluarga (KK) dan 302 rumah yang terdampak.

Kepala BPBD Muba, Pathi Riduan mengatakan, usai mendapatkan informasi dari pihak Kecamatan Sungai Keruh pihaknya melalui kepala bidang kedaruratan dan logistik memerintahkan kepada personel tim reaksi cepat bersama tim gabungan melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat.

"Adapun ketinggian banjir di akses jalan kurang lebih 50 cm dari titik terendah dan ketinggian air di pemukiman warga sekitar 30 cm," ujarnya, Rabu (15/6/2022).

2. Aliran Sungai Sake tersendat sebabkan debit air meluap

(Kondisi banjir akibat luapan sungai Sake di desa Kertajaya kecamatan Sungai Keruh kabupaten Muba) IDN Times/Istimewa

Ia menambahkan, penyebab banjirnya beberapa dusun di desa Kertajaya tersebut diakibatkan intensitas hujan yang tinggi belakangan ini.

"Selain itu masih belum lancarnya aliran sungai sake bagian hilir, tepatnya di desa Rantau Sialang sehingga debit air sungai meluap," jelas Pathi.

Alhasil luapan air sungai tersebut menggenangi permukiman warga dan sampai saat ini air masih bertahan. Kendati permukaan jalan juga ikut terendam, namun aktivitas masyarakat terus berjalan lancar seperti biasa.

"Saat ini rehabilitasi dan rekonstruksi yang perlu dilakukan guna meminimalisir dampak bencana yakni melanjutkan normalisasi sungai Sake bagian hilir atau desa Rantau Sialang agar aliran bisa kembali normal," ungkapnya.

Baca Juga: Perbaikan Jalinteng Betung-Muba Diundur karena Tender Ulang

Berita Terkini Lainnya