Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Palembang, IDN Times - Gubernur Sumsel, Herman Deru mengaku prihatin atas banyaknya bayi di bawah lima tahun (balita) di Sumsel yang terpapar Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Saya belum mengecek ke dinkes, nanti saya cek dahulu ke sana. Tapi saya mengimbau pada masyarakat untuk menjaga bayinya jangan diajak beraktivitas ke luar ruangan seperti ke pasar," jelas Herman Deru, Kamis (12/9).
1. Asap kiriman membuat udara Sumsel ikut memburuk
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas Herman Deru mengungkapkan, buruknya kondisi udara saat ini karena disebabkan berbagai faktor, mulai dari kondisi kekeringan yang menyebabkan lahan terbakar, dan asap kiriman.
Nah, untuk asap kiriman ini sangat berpengaruh dalam menyebabkan udara di Sumsel semakin memburuk.
"Ada asap kiriman dari Serawak Malaysia, kemarin ibu menteri KLHK bahkan marah-marah karena katanya asap dari sana," ujar dia.
2. Gubernur Sumsel kembali agendakan salat Istisqo
Herman Deru melanjutkan, saat ini tim satgas karhutla dan Manggala Agni terus berusaha memadamkan api yang menyebar di beberapa wilayah Sumsel. Bahkan, Herman Deru juga mempertimbangkan akan menggelar lagi salat Istisqo untuk meminta hujan.
"Awan di Sumsel itu nggak mengandung cikal bakal hujan. Jadi kita gunakan langkah istisqo lagi dan doa lagi untuk meminta hujan. Nanti akan diatur lagi kesempatan berikutnya akan dikoordinasikan lagi salat serentak se Sumsel, paling lambat minggu ini," ujar dia.
Baca Juga: Sumsel Dikepung 371 Titik Api, Kabupaten OKI Paling Rawan Karhutla
3. Tim Satgas Sudah berupaya lakukan pemadaman setiap hari
Mantan Bupati OKU Timur dua periode itu menilai, langkah pengawasan dan pemadaman sudah sering dilakukan oleh satgas karhutla. Namun setiap titik api yang dipadamkan akan muncul titik api baru. Hasil pantauan Pemprov Sumsel di Desa Muara Kuang titik api tersebut banyak dan tersebar.
Kemudian, helikopter water boombing yang ada tidak cukup untuk memadamkan api yang tersebar. Atas dasar itulah, pihaknya berjanji akan meminta bantuan tambahan helikopter.
"Kita bukan kurang upaya, jangan kan masyarakat, saya juga ikut terganggu karena asap ini. Semakin giat kita memadamkan, semakin banyak karhutla. Asap ini sudah dikontrol. Tetapi kita juga ada keterbatasan alat, kita ada 7 helikopter dan sedang kita minta tambah," jelas dia.