TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terungkap, Identitas Jasad Terantai Coran Bernama Andri Warga Kenten 

Keluarga sebut korban mengalami gangguan jiwa

Jasad sampai di RS Bhayangkara Palembang (IDN Times/Istimewa)

Palembang, IDN Times - Jasad Mr X yang ditemukan oleh nelayan saat mencari ikan di perairan Sungai Kenten Dusun III, Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, akhirnya menemukan titik terang. Keluarga korban berhasil mengidentifikasi ciri-ciri saat autopsi jenazah dibawa ke ruang Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Pihak keluarga menyebut jasad yang sudah terbujur kaku tersebut adalah Andri Saputra (32). Dirinya memang kerap berada di luar rumah dan jarang pulang hingga ditemukan mengambang di sungai.

"Korban adalah Andri, saya adalah besannya. Setelah kami cek memang korban keluarga kami. Ciri-ciri jenggot tipis mirip dengan korban. Kami lebih yakin setelah melihat baju garis-garis yang dipakai, dan celana panjang milik adiknya," ungkap besan korban bernama Ajis (27), Rabu (18/11/2020).

Baca Juga: Jasad Mr X Terantai Batu Coran Mengambang di Sungai Kenten Laut

1. Korban alami gangguan jiwa

Masih menempel batu yang digunakan untuk menenggelamkan korban (IDN Times/istimewa)

Korban Andri diketahui sudah hilang sejak dua hari lalu dan terakhir terlihat pada, Minggu (15/11/2020) lalu. Korban tinggal bersama sang adi sejak orangtuanya meninggal di Perumahan Azhar Kenten Laut, Kabupaten Banyuasin.

"Korban ini mengalami gangguan jiwa sejak bertahun-tahun lalu. Korban juga terlihat murung dan linglung akhir-akhir ini, tetapi masih tahu siapa dirinya, keluarga, dan jalan pulang," jelas dia.

2. Keluarga tak curiga korban tidak pulang dua hari

Ilustrasi Kamar Mayat (IDN Times/Sukma Shakti)

Korban belum berkeluarga hingga saat ini. Dirinya diketahui kerap menumpang di rumah keluarga atau meminta uang untuk kebutuhan sehari-hari. Pihak keluarga baru mendapat kabar mengenai jasad korban semalam, usai ada kabar penemuan jenazah dengan ciri-ciri korban.

"Kalau dia datang ke kami pasti meminta uang, kadang Rp10.000 dan kadang juga Rp2.000. Setelah itu dia pergi," jelas Samsul.

Selama ini pihak keluarga tidak terlalu memikirkan keberadaan korban, karena diketahui Andri memang sering berpergian. Korban bahkan pernah tidak pulang satu bulan, namun setelahnya berkabar sedang berada di kampung halamannya di Pagar Dewa, Kabupaten Muara Enim.

"Jadi saat dia tak pulang dua hari, keluarga gak terlalu curiga," tutur dia.

Baca Juga: Fakta Kasus 5 Mayat ABK di Freezer, Pesta Miras Oplosan hingga Tewas

Berita Terkini Lainnya