TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tanggapi Kabar Pembubaran, Sekjen FPI Sumsel: Ada "Mobil" Lain

FPI Sumsel tunggu putusan DPP FPI

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah) bersiap menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Rizieq Shihab tiba di Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan terkait kerumunan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta pada 14 November lalu. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Palembang, IDN Times - Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam Sumatra Selatan (FPI Sumsel), Mahdi Syahab, menanggapi keputusan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam, Mahfud MD yang melarang semua bentuk kegiatan dari ormas Islam dalam kehidupan sosial dan politik di Indonesia.

Menurutnya, keputusan pelarangan terhadap FPI itu tidak akan berpengaruh bagi perjuangannya mencapai tujuan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar.

"FPI ini kendaraan, hanya merek. Ketika tidak memungkinkan, bukan berarti kegiatannya berhenti. Kalau kita mau ke satu tujuan gak ada mobilnya, ada mobil lain," ungkap Mahdi Syahab ketika dikonfirmasi awak media, Rabu (30/12/2020).

Baca Juga: FPI Sumsel Ancam Demo di Jakarta Jika Rizieq Shihab Tak Dibebaskan

1. FPI tidak akan patah arang karena pembubaran

Laskar FPI (Dok. Lembaga Informasi Front)

Menurut Mahdi, upaya kriminalisasi yang dilakukan terhadap FPI justru tidak membuat pihaknya berhenti berjuang. Menurutnya dengan larangan itu justru menimbulkan semangat tidak patah arang.

"Kita tidak patah arang, karena kita berada di medan perjuangan. Masak pejuang patah arang, yang patah arang itu pecundang bukan pejuang," jelas dia.

2. FPI Sumsel ingatkan konsekuensi bagi pemerintah

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/12/2020) dini hari. Rizieq Shihab ditahan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk kepentingan penyidikan perkara kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 terkait kerumunan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta pada 14 November lalu. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Dirinya juga menilai, FPI tidak merasa dirugikan dengan pembubaran yang bakal dilakukan pemerintah. Menurutnya, perjuangan FPI tidak hanya soal dunia melainkan kehidupan di akhirat. Setiap keputusan yang dibuat pastinya menimbulkan konsekuensi yang harus dihadapi.

"Gak ada yang dirugikan, untung atau rugi bagi FPI bukan hal begini. Setiap keputusan ada konsekuensi, mereka (pemerintah) yang memutuskan akan terima konsekuensinya di dunia dan akhirat," jelas dia.

Baca Juga: [BREAKING] Tak Diakui sebagai Ormas, Pemerintah Larang Aktivitas FPI 

Berita Terkini Lainnya