Sumsel Waspada Lahan Pertanian Terendam Banjir dan Hama di Musim Hujan
BBWS Sumsel siapkan penyedot air di pertanian irigasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Sumsel, Antoni Alam, mengingatkan wilayah pertanian di Sumsel agar waspada terhadap dampak perubahan cuaca saat memasuki musim tanam. Banjir di lokasi pertanian dan dampak hama keong bisa menjadi gangguan serius bagi para petani.
"Terutama lahan pertanian rawa lebak akan terdampak dari tingginya curah hujan di Sumsel akibat La Nina. Kondisi itu bisa mengancam karena limpahan air dari Oktober 2020 sampai Maret 2021," ungkap Antoni Alam, Rabu (18/11/2020).
1. Curah hujan tinggi potensi ganggu pertanian
Menurut Antoni, ada dua kriteria curah hujan yang diprediksi mengguyur wilayah pertanian Sumsel. Yakni, rendah-menengah dengan tingkat kecurahan 0-150 mm dan kriteria tinggi dengan tingkat kecurahan 150-300 mm.
"Yang perlu diwaspadai ini hujan dengan kriteria tinggi. Karena berpotensi menyebabkan terjadinya bencana seperti banjir dan longsor yang bakal mengganggu lahan pertanian," jelas dia.