Standarisasi Pariwisata di Sumsel Dorong Peningkatan Kunjungan
Standardisasi menjamin kualitas layanan dan keamanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak saat pandemik COVID-19. Agar sektor pariwisata bangkit dengan cepat, Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendorong standarisasi agar konsumen melirik sektor tersebut sebagai pariwisata yang aman.
"Penerapan standardisasi tidak hanya menjamin kualitas layanan, namun juga memberikan rasa aman pada wisatawan. Wisatawan tak hanya puas berkunjung namun dari sisi keselamatan dan kesehatan, wisatawan juga terjamin," ungkap Kepala BSN, Kukuh S Achmad di Palembang Rabu (26/10/2022).
Baca Juga: Proyek Pasar Apung Darussalam di Palembang Belum Ada Progres
Baca Juga: Kemendikbud Dorong Poltekpar Palembang Berinovasi Ciptakan SDM Unggul
1. Jamin standarisasi pariwisata lewat SNI CHSE
Menurut Kukuh, standardisasi dapat menjadi jembatan pelaku bisnis sektor pariwisata untuk menghadapi perubahan dan menjawab tantangan dari masyarakat. Kondisi ini akan memberikan kepastian dan jaminan kepada masyarakat sebagai penikmat wisata, sehingga industri pariwisata dapat kembali berkontribusi terhadap perekonomian.
"BSN sendiri telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9042:2021 untuk menjamin kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan tempat penyelenggaraan dan pendukung kegiatan pariwisata (CHSE)," jelas dia.
Penerapan SNI CHSE bersifat voluntary atau sukarela dari pelaku usaha. Pihaknya meyakini pelaku usaha yang telah menerapkan SNI CHSE dapat pulih lebih cepat.
"SNI ini sebagai piranti penting yang diperlukan untuk membangkitkan sektor parekraf," jelas dia.
Baca Juga: 6 Potret Keindahan Kebun Teh Pagaralam di Kaki Gunung Dempo Sumsel