TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Positif COVID-19 Sumsel Naik 13 Persen, Palembang Malah Zona Oranye

Peta zona bisa berubah suatu waktu

dr. Iche Andriyani Liberty, M.Kes, Ahli Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Palembang, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Sumatra Selatan  (Sumsel), mengumumkan perubahan status Kota Palembang dari zona merah menuju zona oranye.

Perubahan zona tersebut diumumkan melalui situs Gugus Tugas Nasional per 12 Juli. Padahal, kasus positif baru di Sumsel dalam dua pekan terakhir terjadi peninggkatan hingga 13 persen.

"Penurunan zona ini tidak semata-mata dilihat dari indikator epidemiologi, ada juga indikator lain yakni 10 dari epidemiologi, dua dari kesehatan masyarakat, dua dari pelayanan kesehatan. Mungkin pusat menganalisa total skornya terpenuhi, meski kasus konfirmasi positif terus bertambah," ujar Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 sekaligus Tim Ahli Epidemiologi Sumsel, Dr. Iche Andriyani Liberty, M.Kes, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: TVRI Sumsel Terapkan Lockdown Sepekan Usai Karyawan Terpapar COVID-19

1. Peta zona wilayah bergerak dinamis

Tim gugus tugas saat menangani proses pemakaman jenazah pasien RSJD Samarinda yang berstatus probabel COVID-19. (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Menurut Iche, penurunan zona merah ke oranye di Palembang bukan berarti masyarakat bisa lengah begitu saja. Sebab kajian zona akan selalu diperbarui setiap pekan. Sejauh ini, baru OKU Selatan yang masuk zona hijau karena belum ditemukan kasus positif.

Sedangkan wilayah zona risiko rendah tersemat untuk OKU, Lahat, Muratara, OKUT, Muba, Empat Lawang dan Lubuk Linggau. Lalu zona risiko sedang ada Banyuasin, Pagaralam, Muara Enim, OI, PALI, OKI, Prabumulih Mura, dan Palembang.

"Ini harus dijadikan momentum lebih waspada, karena sifat peta risiko amat sangat dinamis, tergantung perubahan mobilitas penduduk. Bisa saja hari ini zona oranye tapi minggu depan menjadi zona merah lagi kalau masyarakat mulai kendor," jelas dia.

2. Kajian keilmuan percepatan penanggulangan COVID-19 Sumsel

Tim gugus tugas sesaat sebelum memberangkatkan jenazah ke pemakaman pasien COVID-19 di JalanSerayu, Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara. (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Untuk di wilayah Sumsel, analisis keilmuan baru dilakukan sebatas kajian Epidemiologis. Beberapa pakar lain mencoba mulai menganalisis dampak pandemik dan arah kebijakan normal baru usai Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengeluarkan Surat Keputusan penanganan COVID-19 yang akan dipakai oleh seluruh kabupaten dan kota.

Tim akan melihat dan menilai beberapa hambatan pencegahan COVID-19 di setiap wilayah. "Untuk kajian bidang keilmuan lain baru akan menganalisis per hari ini, sehingga kajian untuk seluruh wilayah akan diumumkan pekan depan," jelas dia.

Baca Juga: Viral Pesan WA Kasus COVID-19 di Pasar KM5 Palembang, Ini Faktanya

Berita Terkini Lainnya