TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Permudah Transaksi Komoditas, Sumsel-Bengkulu Bikin Jalan Baru

Jalan penghubung diyakini kurangi biaya perjalanan komoditas

Gubernur Sumsel, dan Bengkulu menandatangani kesepakan pembangunan jalan penghubung baru (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Palembang, IDN Times - Pemerintah Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Bengkulu menyepakati pembangunan jalan penghubung baru, Kamis (25/6). Pembangunan jalan itu disebut Gubernur Sumsel, Herman Deru, mempermudah dua provinsi dalam transaksi atau pertukaran komoditas hasil bumi.

"Kita ingin ada transaksi bersifat ekonomi kerakyatan dari sektor pertanian dan kreatifitas antar provinsi. Sekarang dunia semakin maju, maka kita harus membuat akses penghubung yakni jalan raya," ungkap Herman Deru di Griya Agung Palembang, Kamis (25/6).

Baca Juga: Proyek Jembatan Musi VI Berlanjut, Akhir Tahun Sudah Bisa Digunakan

1. Jalan penghubung sepanjang 50 kilometer

Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Menurut Deru, jalan penghubung terdekat yang akan dibangun memiliki panjang 50 kilometer di kabupaten Seluma, Bengkulu dan terkoneksi ke Empat Lawang, Sumsel. Jika selama ini akses terdekat melalui kota Lubuk Linggau, maka akses ke Empat Lawang membuat konektivitas kedua dari lebih cepat dan murah.

"Biaya produksi itu rata-rata semuanya sama. Tapi dengan adanya efisiensi biaya perjalanan maka dapat meningkatkan mutu," ungkap dia.

2. Jalan penghubung akan dibangun 2021 menggunakan APBD kedua daerah

Gubernur Sumsel dan Bengkulu (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Gubernur Bengkulu, Rohidin Marsyah menjelaskan, pembangunan jalan penghubung baru juga dipersiapkan sebagai jalur evakuasi bencana jika suatu waktu dibutuhkan, tidak hanya untuk kepentingan ekonomi semata.

Jika pengerjaan jalan tol Bengkulu-Sumsel baru 23 persen oleh pemerintah pusat, maka pemerintah daerah akan bekerja sama membangun jalan penghubung alternatif pada 2021 menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing provinsi.

"Dengan jalan penghubung ini maka harga komoditas akan meningkat karena mempermudah mobilitas, serta mampu membuka kawasan ekonomi baru. Kita harapkan juga mampu mengangkat komoditas Pulau Sumatra khususnya kopi dengan jenis Robusta yang menjadi ikon di dunia," jelas Rohidin.

Baca Juga: Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Sumsel Terkendala Pembebasan Lahan

Berita Terkini Lainnya