Penderita DBD Sumsel Turun Sejak Pandemik, Dinkes Ungap 2 Alasan
Palembang dan Banyuasin masih jadi wilayah tertinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Sepanjang pandemik COVID-19 di Sumatra Selatan (Sumsel), terjadi penurunan angka pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2020. Alasannya, warga enggan mendatangi rumah sakit untuk memeriksakan diri.
"Bisa saja warga terkena DBD, tapi mereka takut datang ke rumah sakit atau Puskesmas," ungkap Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Sumsel, Muyono, Rabu (4/10/2020).
Baca Juga: Bioskop Palembang Kembali Dibuka, Pengunjung Diperiksa Tiap 20 Menit
1. Warga dianggap sudah paham pola hidup bersih
Muyono menilai, hal yang paling mendasari berkurangnya pasien DBD ialah perubahan masyarakat sejak pandemik. Banyak di antaranya sudah menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS), menerapkan gerakan 3M yakni menguras, menutup, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menyebabkan genangan air.
"Dinkes Sumsel telah mengeluarkan Surat Edaran ke Dinkes Kabupaten dan Kota untuk gencar melakukan sosialisasi PHBS dan penanaganan DBD," jelas dia.
Baca Juga: Selain Corona, Warga Palembang Juga Harus Waspadai DBD