Kolektor Emas Temuan Warga Cengal Berharap Ada Tawaran Lebih Tinggi
Benda yang dibeli kolektor bisa menjadi data arkeologi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kayuagung, IDN Times - Masifnya berburuan benda-benda berharga di tanah konsesi milik perusahaan yang ada di wilayah Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), membuat bermunculannya para kolektor-kolektor barang antik tersebut.
Para kolektor ini rela menunggu di lokasi untuk menjemput bola hasil yang didapat masyarakat dari melimbang tanah gambut tersebut. Mulai dari emas, manik-manik, guci, pondasi rumah lama, dan masih banyak lagi benda yang dinilai punya nilai jual tinggi.
Nah, kolektor ini sendiri tidak langsung membeli benda yang ditawarkan warga. Tapi, terlebih dulu mereka memperhatikan keunikan, motif dari barang milik warga itu.
Levi Lestari (30), salah satu kolektor emas mengatakan, kesenangan mengoleksi benda bersejarah sudah dilakukannya sejak tahun 2015 lalu. Bersama suaminya, Levi kerap membeli barang yang ditawarkan warga.
"Kadang warga datang ke sini untuk menjual. Tapi kami lihat-lihat dulu, kalau emas akan kami beli," ujar Levi, saat ditemui di rumahnya Jalan Pasar Baru, Dusun III di Desa Sungai Jeruju, OKI, Selasa (8/10) malam.
1. Harga yang dipatok kolektor tergantung motif dan kadar karat pada emas
Soal berapa harga emas yang dibeli dari warga, Levi enggan membeberkannya, namun benda-benda yang ditampungnya itu rata-rata adalah cincin emas dari berbagai motif emas.
"Terberat itu 8,6 gram dan 6,5 gram yang saya beli, cuma saya lupa belinya berapa. Barang itu di dapat warga di daerah Ula Kedondong. Saya tetap lihat dulu berat emasnya yang memiliki kandungan 18 - 20 atau 22 karat, saya beli tergantung motif juga, ada yang motif ikan," jelas dia.
Baca Juga: Heboh, Ratusan Warga Berburu Harta Karun di Area Bekas Lahan Terbakar
Baca Juga: Berkah Warga Cengal, Mendulang Emas dari Tanah Konsesi Lahan Gambut