TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID-19 di Sumsel Naik 13 Persen Selama 2 Pekan

Masyarakat dianggap sudah mulai lengah hadapi pandemik

Suasana PSBB di Kota Palembang titik Poin Pasar Cinde (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Sumatra Selatan (Sumsel), Dr. Iche Andriyani Liberty, M.Kes mengatakan, kasus COVID-19 di Bumi Sriwijaya dalam dua pekan terakhir meningkat hingga 13 persen. Data itu ditandai dengan melonjaknya pasien positif baru, dengan kasus terbanyak berada di wilayah Kota Palembang.

"Dengan peningkatan 13 persen artinya masyarakat mulai lengah dengan protokol kesehatan, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker," ungkap Iche dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/7/2020).

1. Palembang dan Banyuasin masih berisiko tinggi

Polyclinic jakabaring palembang tempat pasien tes swab (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Meningkatnya kasus positif di Sumsel bisa dilihat dari jumlah pasien positif aktif yang mencapai 1.292 orang. Gugus Tugas mencatat, kasus positif hari ini saja bertambah 51 orang yang didominasi warga Kota Palembang sebanyak 46 orang, Banyuasin lima orang dan Muara Enim satu orang.

"Total positif COVID-19 di Sumsel sudah mencapai 2.754 kasus. Sejauh ini Palembang dan Banyuasin menjadi wilayah dengan kasus berisiko tinggi atau zona merah," ujar Iche.

2. Kasus meninggal dunia juga ikut meningkat

Ilustrasi petugas medis dalam penanganan virus corona. ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui

Tidak sampai di situ, Iche juga mengungkapkan, kasus pasien meninggal dunia juga mengalami peningkatan. Kondisi ini harus diwaspadai masyarakat, bahwasanya virus eksis di tengah-tengah kita.

Menurutnya, masyarakat Sumsel tidak akan kembali dalam keadaan normal sebelum. Namun masyarakat katanya bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru.

"Sembuh di Sumsel ada 19 orang hari ini, total kasus sembuh 1.329. Kasus meninggal dunia juga bertambah empat orang sehingga total ada 133 orang. Kasus penambahan positif dan kasus meninggal dunia menjadi tolak ukur kita mendisiplinkan diri pada protokol kesehatan, sehingga masyarakat tetap produktif dan aman," beber dia.

3. Penggunaan masker yang tepat dapat mencegah virus

Pembagian Masker dan Hand Sanitizer (IDN Times/Istimewa)

Kondisi penambahan kasus positif yang tinggi, juga dipengaruhi Effective Reproduction Number (RT) di Sumsel yang masih di atas angka satu. Penggunaan masker yang salah pun dapat berdampak pada tubuh terhadap virus.

"Penggunaan masker yang baik dan benar, kita harus menutup mulut dan hidung. Jangan sampai masker ditarik ke bawah dagu, virus bisa tersangkut di dagu," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya