TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Karhutla Terparah di Sumsel Ada di Kabupaten OKI Seluas 24.304 Hektare

Total ada 80.125 hektare lahan di Sumsel hangus terbakar

Dok.IDN Times/Istimewa

Palembang, IDN Times - Data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengungkapkan, hutan dan lahan di Sumsel yang sudah terbakar mencapai 80.125 hektare sepanjang tahun 2019, atau sejak ditetapkan sebagai wilayah darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dua kabupaten, yakni Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba), menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang terbakarnya lahan gambut dalam tiga bulan terakhir.

"Kebakaran lahan terparah terjadi di Kabupaten OKI seluas 24.304 hektare," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, Ansori, Kamis (3/10).

1. Ada 10 kabupaten/kota di Sumsel yang mengalami karhutla di tahun 2019

Dok.IDN Times/Istimewa

Ansori menjelaskan, karhutla di Sumsel menyebar di 10 daerah. BPBD menjabarkan, wilayah yang terbakar itu Kabupaten OKI seluas 24.304 hektare, Muba 24.129 hektare, Banyuasin 14.612 hektare, Musi Rawas Utara (Muratara) 6.162, Ogan Ilir (OI) 5.452 hektare, Muaraenim 2.041 hektare, Musi Rawas (Mura) 1.785 hektare, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 1.224 hektare, Kota Palembang 264 hektare, dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 152 hektare.

"Data terakhir, luas karhutla yang berhasil dikalkulasikan oleh tim gabungan pemadaman darat, berdasarakan Satelit Sentinel, Landsat 8 OLI TIRS dan MODIS per akhir September 2019 tercatat 80.125 hektare," jelas dia.

Baca Juga: Diduga Bakar Lahan, Polda Sumsel Bidik Korporasi di Ogan Ilir

2. Faktor Alam penyebab kebakaran dianggap tidak berpengaruh signifikan

IDN Times/Rangga Erfizal

Ansori menerangkan, kondisi wilayah gambut di sejumlah wilayah ada yang sengaja dibakar oleh masyarakat, dan ada karena proses alam. Namun untuk pembakaran akibat proses alam, dianggap tidak begitu signifikan membuat kebakaran. Medan kebakaran pun kebanyakan sulit di tembus karena kondisi alam yang sulit dicapai.

"Memang yang menyebabkan meluasnya kebakaran lahan ini karena sulitnya akses untuk menuju lokasi karhutla, sehingga menyulitkan untuk dilakukan pemadaman tim satuan petugas karhutla darat," terang dia.

Berita Terkini Lainnya