Diduga Bakar Lahan, Polda Sumsel Bidik Korporasi di Ogan Ilir

Lahan di Sumsel yang terbakar mencapai 60.123 hektare

Palembang, IDN Times - Polda Sumsel sudah membidik dua perusahaan perkebunan di Sumsel, yang diduga menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsul) Polda Sumsel, Kombes Pol Zulkarnain mengatakan, selama berlangsungnya karhutla pihaknya terus melakukan penyeledikan dan saat ini sudah mengantongi perusahaan yang terlibat baik secara langsung maupun tidak dalam pembakaran lahan.

"Kami masih menyelidiki dua perusahaan, ada di Ogan Ilir dan satunya ya ada lah, yang jelas di Sumsel," kata dia, Rabu (25/9).

1. Polisi sulit membuktikan jika korporasi yang terlibat

Diduga Bakar Lahan, Polda Sumsel Bidik Korporasi di Ogan IlirIDN Times/Rangga Erfizal

Zulkarnain mengungkapkan, untuk memeriksa korporasi memang ada kesulitan tersendiri dalam proses pembuktian. Seperti pada PT HBL, pihaknya harus memanggil 6 saksi untuk membuktikan keterlibatan perusahaan dalam membakar lahan.

"Usai pemanggilan saksi ahli, baru kita menetapkan perusahaan tersebut bersalah akibat kelalaian yang menyebabkan 1.745 lahan terbakar. Memang perlu waktu, tapi kami segerakan. Kami segera panggil saksi ahli dan menyelidiki di lokasi yang terbakar," ungkap dia.

2. Semua temuan akan diproses

Diduga Bakar Lahan, Polda Sumsel Bidik Korporasi di Ogan IlirIDN Times/Rangga Erfizal

Kemudian, jelas Zulkarnain, pihaknya juga akan memproses setiap perusahaan yang lahannya terbakar. Apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian nantinya bisa diketahui dari temuan penyidik.

"Semuanya bakal di proses, baik temuan petugas atau laporan masyarakat," jelas dia.

Baca Juga: Begini Pengakuan Para Tersangka Pembakar Lahan di Sumsel

3. Luas Karhutla tahun ini lebih besar dari 2018 lalu

Diduga Bakar Lahan, Polda Sumsel Bidik Korporasi di Ogan IlirANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Sementara, Dansatgas Karhutlah Sumsel, Kolonel Arhanud Soni Septiono menuturkan, hingga kini luas lahan terbakar di Sumsel sudah mencapai 60.123 hektare. Rinciannya di Banyuasin sebanyak 12.423 hektar, Muara Enim 2.041 hektar, Musi Banyuasin 19.094 hektar, Musi Rawas 1.785 hektar, Muratara 5.555 hektar, Ogan Ilir 5.453 hektar, Ogan Komering Ilir 12.133, Ogan Komering Ulu Timur 152 hektar, Palembang 263 hektar dan Pali 1.224 hektar. Luasan karhutla ini lebih besar dibandingkan di 2018 yang hanya 41.150 hektare.

"Turunnya hujan membuat kualitas udara di Sumsel sudah cukup membaik. Baik di darat maupun udara tim terus bergerak. Hujan yang mengguyur sebagian wilayah juga tidak akan mengendurkan kewaspadaan pasukan di lapangan," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya