TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapolda Sumsel Ancam Pidanakan Bagi Penimbun yang Bikin Masker Langka

Tim disebar lakukan pemantauan harga masker dan sembako

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Priyo Widyanto (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times -Fenomena ramainya masyarakat memburu masker termasuk di wilayah Sumsel sendiri, membuat gerah para petinggi di Bumi Sriwijaya. 

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Priyo Widyanto menyatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk menelusuri kelangkaan masker di pasaran Sumsel khususnya Palembang, sejak Selasa (3/3) kemarin. Tim tersebut untuk memastikan stok masker aman dan tidak ada kenaikan harga. 

"Sudah kita bentuk tim, untuk mengecek di rumah sakit dan puskesmas, laporannya masih ada kok, tanya kepala dinas kesehatan. Waspada boleh, tapi jangan merugikan," ujar Priyo Widyanto, Rabu (4/3).

1. Kapolda tegaskan janga coba-coba menimbun atau menjual di luar harga kewajaran

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Priyo Widyanto (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Priyo, saat ini memang pihaknya belum menemukan ada penimbunan. Namun, mereka terus melakukan pemantauan, jika nanti ditemukan ada penimbun yang sengaja memanfaatkan kepanikan masyarakat untuk mencari keuntungan pribadi.

"Kita tidak segan-segan memberikan pidana bagi penimbun tersebut. Intinya jangan coba-coba menimbun atau menjual di luar harga kewajaran yang membebankan masyarakat," tegas dia.

Baca Juga: Wako Palembang: Bukan Corona Saja Harus Dijaga, Penyakit Lain Juga

2. Kapolda Sumsel minta masyarakat tidak panik berlebihan

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Priyo Widyanto (IDN Times/Rangga Erfizal)

Priyo mengungkapkan, akibat kepanikan wabah virus Corona yang sudah terkonfirmasi di Depok, Jawa Barat (Jabar), membuat masyarakat memilih untuk berbondong-bondong mencari masker dan stok bahan pangan. 

"Masyarakat Sumsel jangan panik berlebihan. Jangan sampai nanti ada pihak-pihak yang memanfaatkan kepanikan, dengan menyimpan masker dan menjual dengan harga tinggi. Untuk sembako jangan memborong berlebihan," ungkap dia.

Berita Terkini Lainnya