TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harimau Sumatera yang Tertangkap di Muaraenim Masuk Kebun Binatang?

Sulit bagi harimau yang berkonflik balik ke habitat asalnya

Kepala BKSDA Sumsel, Genman Suhefti Hasibuhan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Genman Suhefti Hasibuhan menyatakan, setelah dilakukan observasi di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Lampung, Harimau Sumatera yang tertangkap pada 21 Januari 2020 di Muaraenim lalu, rencananya akan di lepas di tanah konservasi atau beralih ke kebun binatang. 

Genman mengatakan, satwa liar yang sudah ada konflik dengan manusia biasanya tidak bisa kembali ke habitat awalnya atau ke wilayahnya di Muaraenim. Namun, akan di carikan tempat baru.

“Sifat agresifnya akan kembali, kalau harimau itu di lepas ke alam bebas. Makanya, kita akan di carikan tempat baru, bisa di konservasi atau ditempatkan di kebun binatang,” ujar dia, Senin ((10/2).

1. BKSDA Sumsel menduga harimau yang tertangkap merupakan yang berkonflik dengan manusia

Satgas penyelematan membawa Harimau Sumatera yang masuk box trap yang dipasang di Desa Plakat, Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muaraenim, Sumsel/IDN Times/Istimewa

Genman menduga, harimau yang tertangkap bulan lalu itu merupakan harimau yang selama ini berkonflik dengan manusia dan menyebabkan empat orang. Hanya saja, BKSDA Sumsel belum mendapat hasil pemeriksaan sampel, karena belum memungkinkan untuk dilakukan tes. Meski demikian, pihaknya tetap memantau kondisi dari harimau tersebut.

“Sejauh ini kami mendapat laporan harimau itu dalam kondisi sehat, tetapi perilakunya belum menunjukkan bahwa dia agresif,” kata dia.

Baca Juga: Tanggulangi Konflik Manusia vs Satwa Liar, Pemprov Sumsel Buat Edaran

2. Harimau yang tertangkap merupakan harimau muda berusia dua hingga tiga tahun

Harimau Sumatera yang masuk box trap yang dipasang di Desa Plakat, Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muaraenim, Sumsel/IDN Times/Istimewa

Genman mengungkapkan, harimau memiliki karakteristik soliter, yang tidak suka bergerombol terutama dalam berburu dan mencari wilayah jelajah sendiri. Nah, harimau yang tertangkap itu juga masih sangat muda, usianya sekitar dua hingga tiga tahun. 

“Harimau itu muda dan jantan. Usia seperti itu biasanya baru berpisah dengan induknya. Jadi ada kemungkinan dia sedang mencari wilayah teritori sendiri. Bisa saja dia mau masuk suatu tempat ada harimau lain, jadi dia terus menjelajah,” ungkap dia.

Berita Terkini Lainnya