Halau COVID-19, Sebanyak 1.321 Desa di Sumsel Bangun Posko Isolasi
Pendatang yang masuk desa akan dikurung selama 14 hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) merestui penggunaan dana desa untuk keperluan pencegahan dan penanggulangan COVID-19.
Desa-desa yang ada di Sumsel pun mulai bergerak. Mereka menyulap tempat-tempat menjadi ruang khusus untuk isolasi bagi warga pendatang yang tiba di desa mereka.
"Jadi jika ada warga pendatang yang datang, langsung dikarantina di ruang isolasi itu selama 14 hari. Mereka juga akan disediakan masker, makanan, dan lainnya," ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumsel, Yusnin, Senin, (4/5).
Baca Juga: Surat PSBB Sudah di Pemprov, Sekda Palembang: Besok Diproses Menkes
1. Posko isolasi wajib didirikan di setiap desa
Yusnin mengungkapkan, posko isolasi ini menggunakan gedung sekolah, balai desa, atau rumah yang dipinjamkan oleh warga. Dari total 2.853 desa yang ada, baru sekitar 1.321 telah membuat posko isolasi di tempatnya.
"Tercatat sampai kemarin sudah ada 1.321 desa yang telah menjalankan imbauan untuk mencegah COVID-19 dengan mendirikan posko isolasi," ujar dia.
Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan COVID-19 di Sumsel yang Kian Meresahkan