TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Guru Ngaji Usia 76 Tahun di Pali Sumsel Ditangkap, Cabuli Tiga Murid

Pelaku sempat kabur ke kabupaten lain karena kasusnya heboh

Ilustrasi pemerkosaan. (IDN Times)

Penukal Abab Lematang Ilir, IDN Times - Kasus kekerasan seksual menggemparkan warga Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali). Itu lantaran dilakukan seorang guru ngaji inisial R (76) kepada tiga korban. Ketiga korban diketahui mendapat tindakan kekerasan seksual di rumah tersangka saat tengah belajar mengaji.

Usai heboh pencabulan, tersangka bahkan sempat melarikan diri ke Desa Penandingan, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel). Ia bersembunyi karena takut dengan kemarahan warga, Kamis (16/9/2021) lalu.

"Tersangka kita amankan di Kabupaten Banyuasin, karena sudah sempat melarikan diri usai mengetahui kasus ini diketahui masyarakat," ungkap Kapolres Pali AKBP Rizal Agus Triadi, Sabtu (18/9/2021).

Baca Juga: Usai Dilantik, Bupati Pali Diminta Memadukan Program Strategis Sumsel

1. Polisi selidiki kemungkinan korban lain

Ilustrasi pemerkosaan terhadap perempuan (IDN Times/Sukma Shakti)

Aksi guru ngaji ini diketahui usai salah satu warga (saksi) bernama Ikuk melihat perbuatan tersangka. Ia lantas merekam kejadian yang menimpa anak-anak.

Dalam video tersebut, anak-anak dipaksa memegang kemaluan tersangka. Selain itu, tersangka menempelkan kemaluannya di dubur korban.

Aksi terakhir tersangka terjadi Sabtu (11/9/2021) lalu. Dari hasil pemeriksaan, tersangka sudah tiga kali melakukan tindakan amoralnya tersebut kepada ketiga korban berkelamin perempuan  masih berusia 9 sampai 10 tahun.

"Tidak menutup kemungkinan ada korban lain dan sedang dalam penyelidikan," ujar dia.

2. Korban diimingi uang Rp10.000 dan ancaman

ilustrasi pelecehan seksual. IDN Times/ istimewa

Video tersebut diberitahu saksi ke salah satu orangtua korban. Melihat itu orangtua korban marah dan melapor ke Polres Pali. Orang ltua korban sempat curiga melihat korban selalu membawa uang Rp10.000 setiap kali pulang mengaji. Namun, selama ini korban selalu berkata menemukan uang itu di jalan atau habis menjual barang rongsokan.

"Dengan iming-iming uang dan ancaman, para korban mendapat tindak kekerasan seksual dari tersangka," jelas dia.

3. Polisi selidiki lebih lanjut kasus ini

Ilustrasi pemerkosaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Tak sampai di sana dari pengakuan tersangka, perbuatan amoral dilakukan lantaran sudah lama tidak berhubungan intim dengan istrinya. Saat melihat anak didiknya tersangka menjadi nafsu.

"Saat ini tersangka sudah kita amankan untuk pemeriksaan lebih lanjut," tutup dia.

Baca Juga: Pengedar Narkotika di Pali Ditembak, Serang Polisi Pakai Sajam

Berita Terkini Lainnya