TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diantar Keluarga, Oknum Guru Pencabul 9 Siswi SD di OKI Serahkan Diri

Aksi guru PNS ini diduga sudah sejak lama

Kapolres OKI, Donni Eka Syaputra menunjukan bersama tersangka Asmuni (51) guru cabul di OKI, Sumsel (IDN Times/Istimewa)

Kayuagung IDN Times -Guru SD di Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Asmuni (51), akhirnya menyerahkan diri ke Polres OKI, Kamis (7/11).

Asmuni yang merupakan pelaku pencabulan murid-murid di sekolahnya tersebut, diantarkan oleh keluarga setelah menghilang saat akan dijemput pihak kepolisian pada 28 Oktober 2019 lalu. 

"Saat ini baru ada 9 orang yang melapor dan diperiksa, dan semuanya mengaku dicabuli, tidak sampai terjadi persetubuhan," ujar Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra, Kamis (7/11).

1. Tersangka selalu gunakan modus menyetor hafalan tugas

Ilustrasi pencabulan. theyservebagelsinheaven.com

Donni mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, modus yang dilakukan tersangka kepada siswi yang diincarnya, yakni dengan cara menyetor hafalan dari siswi tersebut. Tersangka kerap menunggu siswi yang menjadi target di perpustakaan atau di gudang sekolah.

Donni menduga, perbuatan tersangka sudah dilakukan sejak lama. Karena ada siswi yang sudah duduk di bangku SMP dan menikah, mengaku sudah dicabuli oleh tersangka ketika masih di bangku sekolah dasar.

"Ada 9 korban yang kita periksa, semuanya anak perempuan di bawah umur, siswi kelas VI. Selain itu, ada juga telah duduk di bangku SMP, bahkan ada yang telah menikah, mengaku pernah menjadi korban perbuatan Cabul tersangka," ungkap Kapolres.

2. Peristiwa ini terungkap setelah ada korban ysng melapor ke orangtuanya

Kapolres OKI, Donni Eka Saputra menunjukan barang bukti yang diamankan (IDN Times/Istimewa)

Kasus pencabulan ini akhirnya terungkap saat salah satu siswi, MN (11) menyampaikan perbuatan sang guru ke orangtuanya. Karena tidak terima, orangtua korban pun melapor ke kepolisian. Donni menjelaskan, anak tersebut saat itu duduk di kelas VI SD dan berusia 11 tahun. Korban mengaku dicabuli tersangka Asmuni pertama kali saat duduk di kelas V.

Saat itu, sambung Donni, korban diminta datang ke perpustakaan sendirian untuk menyetorkan hafalan. Tanpa curiga korban mendatangi sang guru. Di sana korban mengaku dicabuli tersangka dan diancam tidak naik kelas bila mengatakan hal itu.

"Tersangka menyuruh korban menyetorkan hafalan di perpustakaan, itu saat korban kelas V. Setelah korban menyetorkan hafalan, tersangka mencium pipi, memeluk, dan memegang alat kelamin korban dari bagian luar. Usai mencabuli, tersangka mengancam korban sambil berkata, Jangan bilang siapa-siapa nanti kamu tidak naik kelas," jelas Donni.

Saat tersangka naik kelas VI, lagi-lagi sang guru meminta korban menyetorkan hafalan di gudang sekolah. Perlakuan yang sama kembali didapatkan korban, kali ini tersangka menjanjikan kepada korbannya akan mendapatkan nilai yang baik.

"Aksi cabul tersangka dengan memegang bagian tubuh korbannya, seperti memeluk dan memegang alat kemaluan dari luar, juga mencium pipi. Itu dilakukan saat proses belajar mengajar, modusnya menanyakan PR hafalan atau sesuatu yang dia perintahkan kepada murid - muridnya," jelas dia.

Baca Juga: Kakinya Ditembak, Pelaku Pencabulan yang Bacok Polisi Diringkus

3. Polisi menduga tersangka telah menjalankan aksinya sejak lama

IDN Times/Sukma Shakti

Dari pemeriksaan awal, polisi menduga kelakuan tersangka sudah lama dilakukannya. Karen dari 9 korban saat diperiksa dari awal mengaku sudah diancam tersangka sejak lama.

"Kemungkinan aksi cabul ini dilakukan sejak dua hingga tiga tahun sebelumnya," terang Donni.

Berita Terkini Lainnya