Bocah Autis Tewas Disiksa Orangtua; Luka Fatal di Kemaluan dan Kepala
Ibu korban sering memukul dan menyeretnya ke kamar mandi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musi Banyuasin, IDN Times - Bocah pengidap autis berusia 11 tahun berinisial AP yang meninggal disiksa oleh kedua orangtua kandungnya, Aan Aprizal (33) dan Samsidar (29), warga Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan (Sumsel), ternyata sering disiksa oleh pasangan suami istri tersebut.
Rentetan penyiksaan terhadap AP telah dilakukan kedua tersangka sejak sepekan sebelumnya. Puncaknya, korban meregang nyawa dan ditinggal begitu saja oleh kedua tersangka.
"Dari hasil visum ditemukan ada tiga titik bukti kekerasan di tubuh korban. Korban mengalami luka lebam dua titik di bagian kepala dan satu titik di kemaluan," ungkap Kapolsek Babat Toman, AKP Andi Kesuma Jaya, Selasa (30/11/2021).
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Anak Autis, Psikolog: Orangtua Tak Paham Kondisi Anak
1. Ada tiga lokasi luka fatal di tubuh korban
Andi menerangkan, luka lebam yang diterima korban didapatkan dari benturan di kepala. Benturan itu terjadi saat ayah korban memukulnya menggunakan selang di kamar mandi.
Korban yang meronta-ronta saat dipukuli, sempat terpeleset hingga kepalanya terbentur keras. Sedangkan untuk luka lebam di kemaluan korban, berasal dari kaki sang ibu yang menendangnya.
"Jika ibunya menganiaya, bapaknya ikut-ikutan emosi, turut menyiksa juga. Artinya tidak ada upaya mencegah atau menasihati satu sama lain, mereka kompak menganiaya," ungkap dia.
Baca Juga: Akhirnya, Mahasiswi Korban Pelecehan di Unsri Melapor ke Polda Sumsel
Baca Juga: Pasutri di Muba Siksa Anak Kandung Keterbelakangan Mental Hingga Tewas