BMKG Sumsel Peringatkan Potensi Karhutla Seperti 2019
Kemarau selama 3 bulan di Sumsel diprediksi mulai Juni 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatra Selatan (BMKG Sumsel) memprediksi musim kemarau terjadi tahun ini. Kondisi nanti bahkan tak jauh berbeda dengan 2019 lalu, di mana kemarau akan hingga berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kondisi kemarau di Sumsel diperkirakan mulai terjadi pada Mei, dengan peralihan musim di April yang menyebabkan intensitas hujan perlahan menurun.
"Dasarian kedua Mei sudah mulai kemarau, curah hujan mulai rendah. Potensi karhutla akan muncul dengan puncak kemarau terjadi di Agustus 2021 mendatang," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Palembang, Hartanto, Selasa (2/3/2021).
Baca Juga: Cegah Karhutla Lebih Dini, Sumsel Siaga Darurat Mulai Maret 2021
1. La Nina melemah, beberapa wilayah sudah masuk fase awal kekeringan
Hartonto menilai karakteristik kemarau tahun ini akan kembali normal seperti musim kemarau di Sumsel pada umumnya. Jika di tahun lalu cuaca di Sumsel dipengaruhi La Nina, maka tahun ini pengaruhnya mulai melemah di bulan Mei mendatang.
Beberapa wilayah seperti Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba) telah mengalami kekeringan pada lapisan permukaan tanah.
"Tahun ini agak kering. Sebagian wilayah sudah memasuki musim kemarau. Sedangkan untuk Maret ini masih musim hujan dengan intensitas hujan lebat tinggi, lalu saat masuk April masa peralihan potensinya cuaca ekstrem," ujar dia.
Baca Juga: Terjadi Corona dan Kemarau, Kementan Amankan Stok Padi dengan Cara Ini