TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BMKG Prediksi Sumsel Hadapi Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

Selama sepekan ke depan warga diimbau untuk berhati-hati

Peta potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia pada awal Januari 2020. Dok. BMKG

Palembang, IDN Times - Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) diprediksi bakal menghadapi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Atas dasar itu, maka masyarakat diimbau untuk lebih bersiap-siap

Akan terjadi hujan sepanjang hari terutama siang hari di dominasi oleh petir dan angin. Sedangkan malam hari hujan ringan akan berlangsung lama," ujar Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteoroligi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji, Senin (13/1).

1. Hujan Sumsel meningkat pada 13 - 15 Januari dan mengalami penurunan pada 16-18 Januari 2020

Banjir banyak sebabkan kemacetan (IDN Times/Istimewa)

Bambang melanjutkan, masuknya musim hujan di Sumsel diindikasikan dengan menguatnya Angin Muson Cina Selatan (Muson Barat), yang membawa uap air melalui wilayah Indonesia secara lebih intens dari sebelumnya. Kejadian ini juga terjadi merata.

"Kondisi hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah Sumsel akan meningkat pada 13 sampai 15 Januari 2020 dan akan mengalami penurunan 16-18 Januari 2020. Selanjutnya, akan kembali meningkat pada 19-20 Januari 2020," kata dia.

Baca Juga: Banjir yang Mendera Kabupaten Lahat Sumsel Rendam Puluhan Rumah Warga

2. Rawa dan sungai di Sumsel menjadi penyuplai uap air terbesar

Kurangnya RTH sebabkan Palembang selalu dikepung banjir di musim hujan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Bambang menjelaskan, wilayah Sumsel yang terdiri dari rawa dan sungai menjadi penyuplai uap air terbesar, yang memunculkan pertemuan massa udara (konvergansi) setelah bertemu tekanan rendah di wilayah Australia (Belahan Bumi Selatan).

Kondisi tersebut, sambungnya, dipengaruhi oleh awan hujan yang disebabkan oleh pemanasan matahari yang kian meningkat (awan konvektiv). Wilayah Sumsel bagian Barat seperti dataran tinggi Bukit Barisan, angin lembah yang terjadi mendapat pasokan uap air dari Samudera Hindia,.

"Ini bisa meningkatkan pertumbuhan awan Orografik (awan hujan akibat ketinggian permukaan). Kondisi itu akan akan berdampak potensi adanya Bencana Hidrometeorologi (genangan/banjir, banjir bandang dan tanah longsor)," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya