BKSDA Sumsel Pasang GPS Pemantau Cegah Konflik Gajah dan Manusia
Sudah ada tiga kelompok gajah yang dipasang GPS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Selatan (BKSDA Sumsel) memasangkan alat GPS Collar untuk memantau aktivitas gajah Sumatra di kantong habitat Sugihan-Simpang Heran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Setelah setahun sebelumnya GPS Collar tersebut dipasang pada dua kelompok gajah, kali ini pemasangan juga ditujukan untuk mencegah adanya konflik antara gajah dan manusia.
"Pemasangan GPS bertujuan untuk memahami pola pergerakan gajah melalui pemanfaatan teknologi satelit Inmarsat," ungkap Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumsel, Sugito, Senin (15/5/2023).
Baca Juga: Walhi Soroti Protes Warga Soal Gajah: Habitat Diganggu Perkebunan HTI
Baca Juga: Viral Puluhan Gajah Sumatra Melintas Mendekati Perkebunan Warga
1. Gajah dan manusia bisa hidup berdampingan
Sugito menambahkan, pemasangan GPS Collar pada gajah Sumatra berlangsung selama dua hari pada 13-14 Mei 2023 kemarin. GPS dipasang ke gajah jenis kelamin betina, usia 25 tahun dengan berat 2.782 kilogram. Gajah tersebut memiliki kelompok dengan jumlah 13 ekor.
"Hal ini dilakukan untuk mewujudkan prinsip koeksistensi (hidup berdampingan) antara aktivitas manusia dengan kehidupan gajah liar," jelas dia.
Baca Juga: Sumsel Tetapkan Koridor Gajah Sumatra Demi Mencegah Konflik Satwa