TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bertambah 17 Orang, Kasus Positif Sumsel Capai 458 Pasien

30 persen kasus positif didominasi pekerja medis

flickr/Daniel Foster

Palembang, IDN Times - Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 Sumatra Sleatan (Sumsel)  mengonfirmasi penambahan kasus terbaru pasien positif di Sumsel sebanyak 17 orang.

Pasien-pasien baru ini berasal dari dua kota, Palembang dan Lubuk Linggau, serta satu kabupaten, yakni Banyuasin. Penambahan tersebut membuat jumlah pasien positif COVID-19 di Sumsel naik menjadi 458 orang.

"Untuk Palembang ada 10 orang, Lubuk Linggau 6 orang, dan Banyuasin 1 orang. Kasus terbaru ini semuanya didominasi sebaran transmisi lokal," ujar Jubir gugus tugas Sumsel, Yusri, Jumat (15/5).

Baca Juga: Jelang Lebaran, Gubernur Sumsel Minta Warganya Ibadah di Rumah Saja

1. Kasus klaster positif di Sumsel terjadi pada tenaga medis

Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri (IDN Times/Rangga Erfizal)

Saat ini sebaran kasus COVID-19 di Sumsel, terjadi dalam dua klaster yakni, keluarga dari pasien positif dan tenaga medis. Pihaknya melakukan tracing kasus guna mencari tahu sebaran orang terjangkit di wilayah Sumsel.

Kondisi tenaga medis dilaporkan dalam keadaan sehat, dan mereka diminta untuk diisolasi hingga pulih kembali.

"Dengan adanya kasus positif pada tenaga medis kita imbau masyarakat untuk tidak takut berobat ke rumah sakit karena, yang terjangkit sudah kita non-aktifkan. Jangan sampai ada masyarakat sakit tetapi takut berobat," jelas dia.

2. 30 persen tenaga medis terpapar dari rumah sakit rujukan

Jubir gugus tugas Covid-19 Sumsel, Profesor Yuwono (IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, Jubir gugus tugas lainnya, Profesor Yuwono mengatakan, secara persentase 30 persen kasus positif didominasi pekerja medis. Dirinya membenarkan jika pekerja medis rentan tertular dari pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan.

"Keseluruhan hampir 30 persen yang berasal dari tenaga medis. Mereka biasanya terpapar dari rumah sakit rujukan COVID-19, dan hampir merata tersebar," tegas dia.

3. Tenaga medis butuh tambahan APD untuk melindungi diri

Ruang periksa pasien terduga COVID-19 di RSMH Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Tenaga medis ini tidak mengalami gejala yang artinya masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Rata-rata pasien OTG ini tidak memiliki keluhan sehingga mereka kita imbau untuk melakukan isolasi mandiri. Yuwono mengatakan, untuk mencegah sebaran kasus positif semakin meluas terhadap tenaga medis, dibutuhkan tambahan alat pelindung diri (APD) 

"Kita harapkan penularan tidak bertambah banyak, terutama di dunia medis agar pelayanan kesehatan tetapi berjalan optimal," tegas dia.

Baca Juga: Viral Daftar 49 Tenaga Medis RS Palembang Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya