Beberapa Alasan Dinkes Sumsel Soal Terhambatnya Penyaluran Vaksin
Nakes banyak registrasi manual karena online bermasalah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Sejak kedatangan vaksin Sinovac pada 4 Januari 2021 lalu ke Bumi Sriwijaya, ada 100.200 vial yang diterima Dinas Kesehatan Sumatra Selatan (Dinkes Sumsel). Jumlah tersebut baru setengah yang tersalurkan, atau 58.960 vial ke tujuh kabupaten dan kota.
Dinkes menyebut penyaluran vaksin sedikit terhambat. Cakupan vaksin pun masih di angka 13,8 persen sejak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengizinkan penyaluran vaksin.
"Terhambatnya cakupan vaksin disebabkan proses registrasi yang masih sulit. Penyaluran vaksin harus berdasarkan ketentuan dari Kemenkes, sehingga hanya dua daerah di Sumsel yang mendapat jatah yakni Palembang dan Ogan Komering Ilir," ungkap Kepala Dinkes Sumsel, Lesty Nuraini, Jumat (29/1/2021).
Baca Juga: Nakes Vaksinasi di Palembang Didominasi Usia 30 Tahun ke Atas
1. Banyak nakes terkendala registrasi
Lesty mengatakan, minimnya serapan vaksin hingga pekan ketiga Januari disebabkan banyaknya Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) kesulitan mengakses website untuk registrasi. Dari 47.344 SDMK di Sumsel, baru sekitar 6.193 orang yang menjalani vaksinasi.
"Alhasil pendaftaran dilakukan manual, diharapkan kendala registrasi diharapkan dapat terselesaikan," ungkap Lesty.
Baca Juga: Pasien COVID-19 Harus Bayar Rp2 Juta untuk Plasma Konvaselen