Atasi Kekeringan Saat Kemarau, KLHK-BPPT Mulai Lakukan TMC di Sumsel
Potensi hujan diprediksi BMKG masih ada lima hari ke depan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), melakukan penyemaian garam di langit Sumatra Selatan (Sumsel). Penyemaian itu dilakukan dengan merekayasa hujan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
TMC pada tahun ini sudah dilakukan sejak Juni lalu, dan tetap dilanjutkan pada Agustus hingga 20 hari ke depan, demi memaksimalkan potensi awan hujan yang masih ada.
"Dari TMC tahap pertama didapatkan hasil yang signifikan, sekitar 22 persen potensi awan hujan. TMC merupakan upaya merekayasa untuk memperpanjang hari hujan," ungkap Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Basar Manullang di Lanud Sri Mulyono Herlambang, Palembang, Rabu (12/8/2020).
Baca Juga: Asap Pekat Akibat Karhutla Sempat Tutupi Jalan Tol Palindra
1. Gambut kering yang terbakar sulit dipadamkan
Basar menilai, proses TMC akan membantu pencegahan dan pemadaman api sekecil apa pun yang terjadi di wilayah Sumsel. Langkah ini merupakan kerja sama lintas intansi, baik di pusat dan daerah, bersama-sama menghentikan karhutla yang terjadi setiap tahun.
"Diharapkan gambut dapat basah. Kalau gambut itu kering dan kena api, akan sulit dipadamkan. Kita harapkan dapat mencegah dan menambah persediaan air yang ada jika terjadi karhutla," jelas dia.
Baca Juga: Sekat Kanal Pencegah Karhutla Dirusak Oknum Penyelundup Kayu Gelam
Baca Juga: 5 Wilayah di Sumsel Terjadi Karhutla Selama 3 Hari