9.335 Guru Honorer di Sumsel Terlambat Terima 6 Bulan Tunjangan
Banyak rekening para guru honorer tidak valid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Sebanyak 9.335 guru honorer Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan di Sumatra Selatan (Sumsel), gigit jari harus menunggu tunjangan yang tak kunjung terealisasi.
Semua tunjangan yang seharusnya cair pada Agustus 2021 harus terlambat diterima. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menemukan kendala pencairan tunjangan akibat data rekening yang tidak valid.
"Banyak rekening yang sudah mati, habis masa tenggang, dan belum memiliki rekening pribadi. Ada nomor rekening aktif namun pemilik rekening meninggal dunia. Permasalahan ini menghambat pencairan ke rekening yang masih hidup," ungkap Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumsel, Suman Asra Supriono, Rabu (1/9/2021).
Baca Juga: Daftar SD dan SMP di Palembang Ini Siap Belajar Tatap Muka
1. Sekda minta pencairan dipercepat bagi data guru yang valid
Supriono menjelaskan, validasi penting dilakukan agar uang dapat diterima secara tepat sasaran. Pihaknya meminta permasalahan ini tidak berlarut. Bagi guru honorer dengan data rekening valid, dapat segera diprioritaskan menerima tunjangan.
"Bayarlah dulu yang aktif (nomor rekening), sementara yang tidak aktif menyelesaikan di unit sekolahnya masing-masing," jelas dia.
Sejauh ini, Pemprov Sumsel mencatat semua tahapan administrasi untuk mendapat tunjangan sudah dilakukan. Bahkan Gubernur Sumsel, Herman Deru, telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) nomor 427/KPTS/Disdik/2021 untuk pencairan tunjangan.
Baca Juga: Jelang Belajar Tatap Muka, Baru 82 Persen Guru di Palembang Vaksinasi