TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Keluhkan Sampah Tak Terangkut,  DLHK Palembang Bikin Program Ini

Gandeng siswa dan mahasiswa kampanye lingkungan

Ilustrasi tumpukan sampah di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Palembang, Alex Fernandus mengakui, pihaknya belum optimal menangani kasus sampah di Kota Palembang.

Berkaca dari hal itu, maka pihaknya akan mencoba mengatasi sampah dengan program Aydarling (Ayo Sadar Lingkungan), agar bisa lebih maksimal.

"Memang sulit (tangani sampah), apalagi armada pengangkut kurang dan kesadaran masyarakat sebagian juga belum ada. Akhirnya kita sepakat melakukan program yang menyasar siswa di sekolah, dalam kampanye lingkungan yang sangat membantu mengurangi tumpukan sampah kota dan di lingkungan sekitar sekolah," ujar dia, Kamis (27/2).

1. Pemkot Palembang beri tambahan 18 armada pengangkut sampah

Kepala DLHK Palembang, Alex Fernandus (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Alex mengungkapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sudah mendukung dengan tambahan 18 armada pengangkut sampah, yang dikhususkan untuk lingkungan masyarakat dengan jadwal tertentu.

"Dari 80 unit dan 40 unit khusus pengangkutan di pasar. Sekarang sudah ada 98 unit dari 18 unit tambahan. Khusus armada baru ini, akan kita evaluasi waktu penjemputan sampah di TPS (Tempat Pembuangan Sementara), mulai pada pukul 04.00 WIB. Jadi pagi hari kita upayakan tidak ada lagi sampah di titik tertentu yang jadi laporan selama ini. Khususnya di jalan protokol," ungkap dia. 

Baca Juga: Perwali 52, Cegah Warga Palembang Buang Sampah atau Sumber Pendapatan?

2. Warga Kecamatan Ilir Barat II minta DLHK segera mengangkut tumpukan sampah di bantaran sungai

Ilustrasi tumpukan sampah di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara terpisah, Ketua RT 16 Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Anshori mengungkapkan, selama ini DLHK jarang mengangkut tumpukan sampah di Bantaran Sungai Lorong Kedukan Bukit II. Padahal pihaknya sudah sering melaporkan untuk meminta bantuan pengangkutan sampah.

"Bau tak sedap selalu tercium dari tumpukan sampah ini, sedangkan permintaan kami belum di respons. Sudah beberapa bulan terakhir tidak pernah diangkut petugas kebersihan, padahal dekat bantaran sungai. Terakhir, sampah yang diangkut dari sini itu tiga bulan lalu. Kami minta kepada semua pihak terkait untuk segera menyelesaikan," keluh dia.

Berita Terkini Lainnya