TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Pesan WA Kasus COVID-19 di Pasar KM5 Palembang, Ini Faktanya

Larangan jangan ke Pasar Palimo Palembang

Pesan berantai WhatsApp larangan ke pasar km 5 Palembang (IDN Times/Dokumen)

Palembang, IDN Times - Pesan berantai bertuliskan larangan pergi ke Pasar Palimo alias KM5 Palembang, viral di pesan aplikasi WhatsApp, Rabu (15/7/2020). Pesan singkat itu menyerukan agar masyarakat tidak mengunjungi pasar tradisional tersebut dalam waktu dekat, karena terdapat pasien positif COVID-19 meninggal dunia.

"Ayuk dan adek untuk sementara jangan ke Pasar km,5 dulu, karena istri dr Darwin barusan meninggal akibat COVID-19, sedangkan dr Darwin sekarang sedang dirawat. diperkirakan anak-anaknya kena tertular dari pasien yang dirawat di Klinik Dona dan meninggal karena COVID-19, pasiennya (dr Darwin) kebanyakan masyarakat palimo," isi pesan tersebut.

Baca Juga: Kejari Palembang Lelang Ferrari Speciale Anyar, Harganya Bikin Melongo

1. Dinkes Palembang minta masyarakat jangan asal percaya pesan tanpa kejelasan

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 di Palembang, Yudhi Setiawan (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Yudhi Setiawan menyampaikan, masyarakat jangan langsung percaya tanpa ada konfirmasi yang jelas. Apalagi pada kasus COVID-19, tim medis tidak pernah membagikan identitas pasien.

"Karena terkait dengan etika kesehatan, maka kami tidak bisa membuka status penyakit, terkecuali atas izin yg bersangkutan. Kalaupun memang terindikasi tertular COVID-19, kami melakukan prosedur sesuai dengan protokol kesehatan," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (15/7/2020).

2. Dinkes Palembang pastikan pihak yang kontak erat dengan pasien COVID-19 sudah isolasi mandiri

(Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Terlepas dari informasi beredar benar atau salah, Dinkes Palembang meminta warga Palembang tidak membagikan hal-hal mengenai kabar COVID-19 tanpa izin. Sebab hal tersebut menyangkut keadaan psikologi dan kesehatan pasien.

Apapun kronologi dan alur cerita yang beredar, kata Yudhi, pihaknya selalu tertib menjalankan aturan kesehatan sesuai prosedur yang telah ditetapkan, yakni Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengenai COVID-19.

"Misalnya semua orang yang masuk dalam kriteria kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19, harus menjalankan isolasi mandiri di rumah," kata dia.

3. Sebut pihak yang menyebarkan pesan berantai bersikap berlebihan

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Informasi yang berkembang tanpa kejelasan kata Yudhu, bakal menimbulkan konflik bagi keluarga pasien, ataupun merugikan kondisi pasien itu sendiri. Oleh karenanya, masyarakat bertindak cerdas agar tidak membagikan pesan berantai secara sembarangan.

"Terkait pesan jangan ke pasar KM5, saya rasa terlalu berlebihan, yang penting setiap orang masuk ke pasar harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan sering disampaikan," timpal dia.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Sumsel Naik 13 Persen Selama 2 Pekan

Berita Terkini Lainnya