TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Transmigran Picu Pengangguran Meningkat di Palembang

Pemkot tekan jumlah pengangguran di bawah 9 persen

Harrey Hadi, Kepala Dinas Bappeda Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Palembang melalui rilis Badan Pusat Statitik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka atau TPT naik mencapai 9,86 persen.

"Permasalahan angka pengangguran di Palembang turut dipengaruhi banyaknya para pendatang dan transmigran di Palembang. Apalagi ibu kota Sumsel ini memiliki daya tarik untuk mencari lapangan kerja," ujar Kepala Bappeda Litbang Palembang, Harrey Hadi, Kamis (22/4/2021) kemarin

Baca Juga: Sumsel Jadi Provinsi Termiskin Ke-3 di Pulau Sumatra

1. PHK massal menambah jumlah pengangguran

Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya selain ramai warga pendatang dari luar Palembang, pertambahan angka pengangguran turut disebabkan banyaknya jumlah pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) pada tahun 2020.

"Angka sembilan persen pengangguran berdasarkan data tahun lalu, pengaruhnya juga karena adanya PHK massal perusahaan yang merugi akibat COVID-19, karena pendatang ini berasal dari pendidikan formal yang rendah serta minim kemampuan," kata dia.

2. Pelatihan berbasis kompetensi jadi cara Pemkot tekan angka pengangguran

Ilustrasi pegawai kantoran lelah bekerja (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Harrey menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berupaya menekan tingkat pengangguran dengan pelatihan berbasis kompetensi, serta memberi insentif ke dunia usaha.

"Termasuk peningkatan layanan informasi ketenagakerjaan, dan menerbitkan surat edaran terkait stabilitas sektor ekonomi. Apalagi Pak Wako mengantisipasi tidak adanya aksi mogok kerja supaya bidang usaha tetap beroperasi," terangnya.

Baca Juga: Atasi Pengangguran, Kemnaker Susun Strategi Penempatan Tenaga Kerja

Berita Terkini Lainnya