Soal Sekolah Minta Uang Perpisahan, Disdik Sumsel: Silakan Laporkan
Minta data valid by name by addres
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (Disdik Sumsel) meminta orangtua siswa melaporkan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum piham sekolah. Seperti yang terjadi di SMA Negeri 14 Palembang, yang meminta wali murid membayar uang perpisahan siswa sebesar Rp350 ribu.
"Yang jelas tidak dibenarkan kalau ada (permintaan uang perpisahan), kami konfirmasi ke sekolah mana yang benar. Jadi silakan laporkan, tolong informasikan agar orangtua tidak usah bayar. Laporkan yang sudah bayar by name by address siapa gurunya. Kalau valid saya akan panggil kepala sekolahnya biar tuntas," kata Kepala Disdik Sumsel, Riza Fahlevi kepada IDN Times, Minggu (7/6).
Dirinya menyebut, hal seperti ini tidak perlu disembunyikan dari publik. Ia mendorong orangtua siswa berani untuk melapor dan tak perlu takut intimidasi dari oknum pihak sekolah.
Baca Juga: Orangtua Siswa di Palembang Protes Diminta Iuran Perpisahan Rp350 Ribu
1. Sebut permasalahan uang sekolah sering terjadi
Riza mengatakan, pungutan uang sekolah memang sering terjadi. Bahkan urusan siswa baru agar bisa masuk sekolah unggulan, dengan sistem membayar calo contohnya, juga rentan dilakukan oleh oknum tertentu.
"Masuk siswa baru dengan bayaran sekian juga ada, padahal itu calo. Masalah seperti ini dari dulu sering. Maka silakan diadukan asal fakta valid, jangan hanya katanya saja. Pastikan benar apakah Kepsek yang menerima uang, harus konkret," kata dia.
Diberitakan IDN Times, beberapa orangtua siswa di SMA Negeri 14 Palembang mengeluhkan pihak sekolah yang sengaja menahan ijazah siswa. Alasannya, wali murid belum melunasi iuran perpisahan sebesar Rp350 ribu serta uang sampul rapor, dan fotokopi senilai Rp50 ribu.
"Mungkin sifatnya sumbangan. Jika tidak mampu membayar tinggal bilang tidak bisa, dan sekolah tidak bisa menahan ijazah siswa. Jangan sampai sudah membayar lalu bicara keberatan ke mana-mana," timpalnya.
Baca Juga: Soal Keputusan Masuk Sekolah, IDAI Palembang Minta Jaminan Pemerintah