TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sektor Hiburan Palembang Cegah Klaster COVID-19 Jelang Libur Nataru

Lakukan pembatasan kunjungan hingga inovasi produk

Suasana kota Palembang di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Libur natal dan tahun baru (nataru) yang datang sebentar lagi membuat sejumlah sektor hiburan, wisata, dan kuliner di Palembang, mulai melakukan mengantisipasi penyebaran COVID-19 agar tak menimbulkan klaster baru. Apalagi Palembang masih berada dalam risiko bahaya atau zona merah.

"Mengutamakan protokol kesehatan pasti wajib, tapi untuk memperketat keamanan wahana ada yang ditutup. Seperti wahana kolam renang atau water boom. Ini langkah pencegahan kita untuk menekan penularan COVID-19," ujar Manager Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Palembang, Raden Azka kepada IDN Times, Minggu (13/12/2020).

Baca Juga: Diminta tak Liburan Nataru, Wagub Ajak Masyarakat Sumsel Berkebun  

1. TWA Punti Kayu Palembang batasi jumlah pengunjung

Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Tidak saja konsisten menerapkan protokol kesehatan dengan wajib masker, cuci tangan, dan pengecekan suhu tubuh, pengunjung atau wisatawan yang akan masuk ke lokasi TWA Punti Kayu akan dibatasi untuk mengurangi kepadatan di dalam area wisata.

"Kami hanya memperbolehkan 616 orang dalam satu waktu. Seandainya lebih dari jumlah itu, pengunjung kita larang masuk dan menunggu sampai pengunjung lain keluar," kata dia.

Baca Juga: 2 Hotel Bintang di Palembang Tawarkan Promo Nataru, Buruan!

2. Pencegahan penyebaran COVID-19, TW Punti Kayu Palembang tak sediakan peralatan ibadah

Situasi destinasi wisata di TWA Punti Kayu Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Raden, pengunjung TWA Punti Kayu hanya berkisar 300-500 orang selama pandemik COVID-19. Padahal di hari normal mampu tembus lebih dari seribu wisatawan lokal dan luar kota.

Mulai membuka area wisata pukul 09:00 WIB, TWA Punti Kayu Palembang juga tidak menyediakan perlengkapan ibadah bagi wisatawan. Bagi pengunjung yang ingin beribadah, sebaiknya memakai kelengkapan pribadi. Hal ini sebagai bentuk pencegahan penyebaran COVID-19.

"Beberapa aturan memang ada pengetatan, tapi tiket masuk tetap sama. Dewasa Rp25 ribu dan anak-anak Rp20 ribu saat weekday, kalau weekend tambah Rp5 ribu masing-masing. Sedangkan kendaraan Rp10 ribu untuk mobil dan motor hanya Rp5 ribu. Tiket masuk ini terusan, jadi sudah bisa memakainya untuk beberapa wahana," jelasnya.

3. Aryaduta Hotel di Palembang mengedepankan High Health Protocol

Ilustrasi Room Attedant (Dok. Kemenparekraf).

General Manager Aryaduta Hotel Palembang, RM Rendy Prapanca menambahkan, untuk antisipasi kunjungan tamu hotel saat momen nataru di tengah pandemik COVID-19, pihaknya telah mempersiapkan langkah mengurangi penyebaran virus corona yang terjadi.

"Kami mengedepankan High Health Protocol yang mengutamakan keselamatan para tamu, termasuk para karyawan hotel," terangnya.

Meski telah banyak menerima berbagai kebutuhan masyarakat seperti penyelenggaraan meeting, wisuda, pernikahan, dan sejumlah event atau acara lainnya, Aryaduta Hotel katanya konsisten menjalankan Standard Operational Procedure (SOP) keamanan COVID-19.

"Seperti pemakaian ballroom, dibatasi dengan jumlah peserta hanya 50 persen dari kapasitas maksimum ruangan," timpal dia.

Baca Juga: Palembang Masih Zona Merah, ASN Diminta Tertib Prokes

Berita Terkini Lainnya