TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puluhan Pedagang dan Pengelola Pasar di Palembang Reaktif COVID-19

Hasil rapid test di Pasar Kebon Semai dan Kebun Bunga

Pelaksanaan rapid test di pasar tradisional Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mendapati puluhan pedagang di Pasar Kebon Semai Sekip dan Kebun Bunga Palembang reaktif COVID-19, setelah menjalani tes rapid massal.

"Puluhan dites dan beberapa hasilnya reaktif. Sementara ini di Pasar Kebon Semai mencapai 40 orang reaktif dan satu orang lagi di Kebun Bunga Palembang," ujar Kepala Dinkes Palembang, Ayus Astoni melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Yudhi Setiawan kepada IDN Times, Selasa (2/6).

Baca Juga: PSBB Palembang Tahap 2, Harnojoyo Buka Masjid untuk Ibadah

1. Tes rapid dilakukan sejak 26 Mei lalu

Pedagang Pasar Kebon Semai Sekip Palembang mengikuti rapid test pasca meninggalnya satu rekan mereka suspect COVID-19. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Yudhi mengatakan, pemeriksaan awal rapid test dilakukan di pasar Kebon Semai Sekip Palembang, 26 Mei lalu. Pihaknya memeriksa 19 orang perangkat pasar meliputi kepala pasar, tukang parkir, pihak keamanan, dan petugas kebersihan.

"Saat itu ada satu orang reaktif. Pada Rabu, 28 pedagang dites dan empat orang reaktif. Berlanjut pada 28 Mei ada 88 pedagang rapid test dan 21 orang dinyatakan reaktif. Terakhir Jumat kemarin 64 orang yang ikut rapid dengan 14 di antaranya reaktif COVID-19," kata dia.

Baca Juga: Oknum Kades di Mura Sunat Bantuan Corona, 18 KK Kehilangan Rp3,6 Juta

2. Hasil reaktif COVID-19 berlanjut tes swab

Ilustrasi pasien tes swab (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Setelah pemeriksaan rapid test ditemukan pada pasien dan hasilnya reaktif COVID-19, Dinkes Palembang segera mendata dan menjadwalkan pengambilan sampel untuk uji laboratorium dengan tes PCR atau swab lanjutan.

Bagi pedagang yang belum menjalankan rapid test, Dinkes Palembang menjadwalkan pemeriksaan lanjutan dalam waktu dekat. Uji rapid massal kepada pedagang sempat terhenti lantaran beberapa hari memasuki tanggal merah dan akhir pekan.

Baca Juga: Menko PMK Perkirakan Siswa Masuk Sekolah Awal 2021, Bukan Juli 2020

Berita Terkini Lainnya