TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perwali 52 'Untungkan' Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Palembang

Tidak perlu repot mengangkut sampah setiap jam

Sampah yang berserakan di Jembatan Ampera (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Palembang, Alex Fernandus menyatakan, bahwa Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 52 tentang ketertiban jam pembuangan sampah di Palembang, sangan membantu kinerja pegawai.

"Kalau masyarakat mengikuti aturan, kita akan terbantu. Karena tidak perlu repot mengangkut sampah-sampah setiap jam. Biasanya dalam sehari kita bisa sampai 3-4 kali angkut. Jika jamnya ditentukan, otomatis masyarakat tidak lagi membuang malam hari, kalau mereka taat, beban kami berkurang," ujar dia, Kamis (30/1).

1. Adanya Perwali No 52 diharap warga bisa bekerja sama dengan Pemkot Palembang

Ilustrasi sampah di sudut kota (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Alex berharap, dengan adanya Perwali tersebut masyarakat bisa bekerja sama dengan pemkot, agar permasalahan sampah bisa diatasi dan tidak membuat sampah menumpuk di pinggiran jalan batas kota.

"Tidak bisa hanya dibebankan oleh DLHK saja, tetapi perlu kerja sama semua pihak terkait untuk mengatasinya. Peran camat, lurah, tokoh masyarakat dan kesadaran masyarakat sendiri, ini sangat diperlukan untuk mengatasi sampah. Namun kita terus berupaya mengatasi," jelas dia.

Baca Juga: Perwali 52, Cegah Warga Palembang Buang Sampah atau Sumber Pendapatan?

2. Perwali 52 membantu masalah armada angkut yang masih kurang

Ilustrasi petugas kebersihan membersihkan sampah (IDN Times/Wildan Ibnu)

Alex mengungkapkan, bila Perwali Nomor 52 berjalan efektif, maka permasalahan armada angkut sampah yang minim bisa terselesaikan.

"Memang daya angkut sangat dibutuhkan, tapi kalau semua disiplin armada angkutan sampah tanpa ada penambahan. Sampah tidak akan menumpuk," ungkap dia.

Seperti di salah satu lokasi, sambung Alex, yang tidak pernah bersih dari sampah, bila ketertiban waktu pembuangan sampah bisa sesuai, maka DLHK langsung mengangkut sampah keseluruhan tanpa bolak-balik.

"Kalau jamnya sudah pasti, kita langsung angkut semua dengan armada yang ada, tidak perlu mengulang ambil sampah di tempat yang sama. Contohnya Kertapati yang selalu menumpuk," sambung dia.

Berita Terkini Lainnya