TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PD Pasar: Kita Bisa Didemo Pedagang Kalau Ditutup

Kasus positif di Pasar Kebon Semai Palembang Bertambah

Pasar Kebon Semai di Sekip Palembang. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Palembang, IDN Times - Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal mengatakan, pihaknya tidak bisa melakukan penutupan pasar terus-menerus, meski kasus positif di lingkungan pasar kian bertambah.

Terutama di Pasar Kebon Semai Sekip Palembang yang baru saja beroperasi kembali pada 7 Juni kemarin, setelah 10 hari sempat ditutup akibat satu pedagang reaktif rapid dinyatakan meninggal dunia.

"Kalau ditutup terus kita bisa kena demo pedagang. Kasihan juga pedagang lain kan, kosong penghasilannya. Kondisi sekarang, tidak bisa begini (menutup pasar) terus. Solusinya, pedagang yang positif diminta karantina dan isolasi mandiri. Urusan biaya perawatan jadi tanggung jawab pemkot," katanya kepada IDN Times, Senin (8/6).

Baca Juga: Pengelola Pasar di Palembang Bikin Jalur Masuk dan Keluar Terpisah

1. Imbau pihak yang rentan terpapar COVID-19 jangan pergi ke pasar

Pedagang Pasar Kebon Semai Sekip Palembang mengikuti rapid test pasca meninggalnya satu rekan mereka suspect COVID-19. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Dalam upaya menekan peningkatan kasus positif COVID-19, jelas Rizal, pihaknya lebih mengutamakan ketertiban dan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekitar pasar, dengan penyediaan sarana dan fasilitas pendukung.

"Mulai dari kemarin (7/6) kita buka seperti biasa dengan protokol kesehatan dibantu oleh TNI-Polri. Solusi lain, bagi mereka yang dinyatakan positif diupayakan agar tidak menambah jejak tracing kami mengimbau bagi yang rentan, punya penyakit bawaan atau sedang merasa tidak enak badan supaya tidak ke pasar," jelas dia.

Sejauh ini, PD Pasar telah memaksimalkan segala usaha dalam mentertibkan kedisiplinan pedagang dan pengunjung. Mulai dari wajib masker, penyediaan tempat cuci tangan, dan mengatur jaga jarak aman. "Tinggal bagaimana konsistensinya," timpal Rizal.

2. Informasi pedagang positif simpang siur

Pedagang Pasar Kebon Semai Sekip Palembang mengikuti swab test pasca meninggalnya satu rekan mereka suspect COVID-19. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Menurut Rizal, enam pedagang yang dinyatakan positif bukan berdasarkan hasil swab melainkan rapid test yang dilakukan beberapa pekan lalu.

"Kami menerima laporan enam orang itu bukan hasil swab, tapi rapid yang sudah dilakukan dua kali dari tes pertama. Dari laporam, enam orang itu di antaranya dua orang dari pihak pasar, satu petugas jaga toilet dan satu pedagang. Sedangkan sisanya adalah warga sekitar," terang dia.

Terlepas dari simpang siur informasi positif itu, sambung Rizal, pihaknya lebih mengutamakan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang untuk memikirkan langkah lanjutan.

3. Tes COVID-19 massal tahap kedua di Pasar Kebon Semai

Ilustrasi rapid test (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) sekaligus Juru Bicara COVID-19 Kota Palembang, Yudhi Setiawan menambahkan, Dinkes Palembang sudah melakukan dua kali pemeriksaan COVID-19 di Puskesmas Sekip Palembang.

"Rapid massal kedua sudah mulai lagi 6 Juni kemarin, hasilnya dari 15 orang yang ikut ada lima orang reaktif. Hari ini ada tes lagi dan hasilnya nanti menyusul," tambah dia.

Baca Juga: Ditemukan Kasus COVID-19 di Pasar Palembang, Dokter: Jadi Klaster

Berita Terkini Lainnya