Miris, Ternyata Dolar Lebih Dihargai Warga Indonesia Dibanding Rupiah
Rupiah tak berharga saat dijadikan sebagai mahar pernikahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Selatan (Sumsel), Yunita Resmi Sari menyatakan, masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang menghargai arti dari mata uang Rupiah.
Salah satu cara tidak menghargai Rupiah sebagai mata uang Indonesia, adalah dengan menjadikan Rupiah sebagai bagian dalam bentuk mahar pernikahan.
"Kami tidak pernah melarang memberikan mahar dengan uang. Tapi, hal yang salah itu mengapa uang sebagai mahar dijadikan seolah tidak ada harganya. Sebagai mahar, sering kali uang dibentukberbagai macam rupa, sehingga berpotensi merusak kualitasnya. Ya, itu sama saja tidak menghargai Rupiah," katanya kepada IDN Times, usai acara Festival Ekonomi Syariah Regional Sumatera (FESyar) 2019, di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Jumat (2/8).
1. Masyarakat lebih takut Dolar mereka rusak dan terlipat
Yunita mengungkapkan, masyarakat Indonesia juga kerap memperlakukan hal yang berbeda terhadap mata uang sendiri dengan mata uang asing. Hal yang paling miris itu, mata uang negara luar lebih dihargai oleh Warga Negara Indonesia.
"Contohnya Dolar, mengapa orang Indonesia sangat takut bila Dolar mereka rusak. Tapi, untuk Rupiah justru malah seenaknya saja, dilipat kemudian di bentuk-bentuk. Seharusnya menghargai Dolar dan Rupiah itu disamakan," ungkapnya.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Merosot Lagi, di Atas Rp14.000